Beranda Bisnis

Vita Ervina Gelar Bimtek, Dorong Penumbuhan Wirausaha Muda dan Regenerasi Petani Milenial Berjiwa Wirausaha

PURWOREJO, Pelita.co,-Anggota Komisi IV dari Fraksi PDI Perjuangan Vita Ervina SE. MBA, mengadakan Kegiatan “Bimbingan Teknis () Penumbuhan Wirausaha Muda dan Regenerasi dalam upaya pembangunan jiwa wirausaha petani bagi kaum millennial.

Kegiatan bimtek yang dibuka oleh Vita Ervina yang dilaksanakan di Aula Hotel Purworejo Plaza ini, bekerjasama dengan Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) RI melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Magelang (Polbangtan Yoma). Kamis, (9/6/22).

Hadir dalam acara tersebut, Dr. Bambang Sudarmanto, SPt, MP., Direktur Polbangtan Yoma, , Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian , para Penyuluh Pertanian se Kabupaten Purworejo, Petani dan Peternak Millenial yang tergabung dalam binaan Team Gravitasi di seluruh Kabupaten Purworejo, dan para Narasumber pada Kegiatan Bimtek dan seluruh peserta bimtek.

Vita Ervina menyampaikan, tema bimtek kali ini, difokuskan pada penumbuhan jiwa wirausaha petani muda, karena diketahui bahwa nasib sector pertanian ke depan ada pada generasi muda saat ini. Sehingga melalui Bimtek kali ini, teman-teman petani millennial mulai terbuka wawasannya bahwa sector pertanian juga memiliki prospek pengembangan usaha yang cukup menjanjikan.

Baca juga :  Dalam Rangka Penanganan Covid-19, Mendagri Lakukan Kunker Ke Kota Depok

“Bimtek ini menjadi salah satu strategi program aksi dukungan pemerintah bersama Komisi IV kepada masyarakat di sektor Pertanian dalam upaya “Membangun Indonesia Tangguh melalui pembangunan pertanian,” terang Vita.

Selain itu, Vita berharap, pemerintah juga terus menerus memberikan dukungan program bantuan yang langsung menyentuh dan berpihak kepada petani, seperti pelatihan dan pendampingan bagi masyarakat yang akan dan sudah bertani, penyediaan benih-benih yang berkualitas, bantuan alat, mesin pertanian, dan program pemberdayaan wirausaha muda pertanian.

“Program ini diberikan sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di negeri kita dan tentunya regenerasi petani akan terus berjalan,” ucap Vita.

Menurut Vita, fokus dalam bimtek kali ini adalah Penumbuhan wirausaha muda dan regenerasi petani yang didalamnya meliputi pengembangan smart farming dan integrated farming, serta pengembangan smart up komoditas pertanian.

Baca juga :  Syukuran HUT Polairud ke-73 Tahun 2023 di Polda Banten

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Komisi IV DPR RI telah melakukan upaya strategis, di antaranya dengan menumbuhkan Wirausahawan Muda Pertanian. Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) dipandang sebagai strategi membangun minat dan perilaku generasi muda terdidik untuk berwirausaha di bidang pertanian.

“Strategi tersebut juga tidak mudah, karena perlu keberlanjutan dan peningkatan kualitas PWMP sebagai strategi penumbuhan wirausahawan muda pertanian, baik melalui pendidikan maupun penyuluhan pertanian, mentoring intensif dan tepat, membentuk asosiasi wirausahawan muda pertanian, peningkatan kualitas penerapan e-commerce melalui persuasi dan pelatihan,” ujarnya.

Perlu diketahui, ungkap Vita, Purworejo sebagai salah satu wilayah penyangga pangan di Jawa Tengah, tentunya berbagai macam komoditas seperti jambu kristal, tanaman seperti melon dan semangka, kemudian arabika, kambing ettawa, dan sapi.

“Kami berharap Komoditas-komoditas unggulan tersebut bisa menjadi penyemangat sekaligus gambaran bagi kaum millennial untuk bisa memulai berbisnis di sector pertanian,” ungkap Vita.

Baca juga :  Kapolda Jateng Resmikan Rusun (Asrama) Vanlaar

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo, Wasit Diono dalam kegiatan ini memberikan apresiasi positif atas terselenggaranya pelatihan petani dan petugas penyuluh pertanian (PPL) yang kerja sama antar POLBANGTAN YOMA dan DPR RI, vita Ervina.

Mari bangkitkan kembali sektor pertanian, karena selama dua tahun ke belakang sedikit lesu akibat pandemi covid 19, dengan bangkit, kami berharap semakin tinggi permintaan pasar hasil produksi petani, semakin tinggi pula harga hasil pertanian di pasar, jadi petani bisa memproduksi bisa juga menjualnya ke konsumen dengan harga yang layak,” terang Wasit Diono.