Beranda News

Ada 2 siswa Bekebutuhan Khusus, MPLS di SMPN 4 Purworejo Tekankan Pendidikan Anti Perundungan

Drs Pawitno, M.M.Pd selaku Waka Kesiswaan bersama Kepala SMPN 4 Purworejo Suswanto, M.M.Pd

, Pelita.co, SMP Negeri 4 Purworejo melaksanakan kegiatan (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) hari pertama yang rencananya akan dilaksanakan tiga hari dimulai hari ini Senin (22/7/2024) hingga Rabu (24/7/2024).

Drs Pawitno, M. selaku Waka Kesiswaan menjelaskan, kegiatan MPLS di SMPN 4 hari pertama pembukaan, kemudian pengenalan lingkungan sekolah secara fisik dan non fisik. MPLS diikuti oleh 256 siswa baru kelas 7 yang terdiri dari 127 putri dan 129 putra.

“Jumlah tersebut dibagi menjadi 8 rombel (Rombongan Belajar) dengan  masing-masing kelas 32 siswa,” terang Pawitno, Senin (22/7/24) saat ditemui di ruang .

Untuk materi MPLS yakni tentang  yang nanti sekaligus akan anti perundungan yang akan dilaksanakan besuk pagi di halaman sekolah.

“MPLS tahun ini kami menghadirkan narasumber dari forum dari Komisi Indonesia (KPAI) Purworejo,” jelas Pawitno,

Baca juga :  Kegiatan Ramadhan, Keluarga Besar SMPN 4 Purworejo Bagi-bagi Takjil di Alun -alun

Sedangkan tujuan dari MPLS sendiri, terang Pawitno, untuk mengenalkan kepada siswa tentang pengenalan lingkungan sekolah secara fisik maupun non fisik, serta pendidikan karakter.

Sementara Kepala Suswanto, M.M.Pd mengatakan, untuk tahun ajaran baru kali ini SMPN 4 Purworejo terdapat 2 siswa yang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) putra putri yang masuk melalui jalur afirmasi.

Ada 2 siswa Bekebutuhan Khusus, MPLS di SMPN 4 Purworejo Tekankan Pendidikan Anti Perundungan
Siswa Baru , Anak Berkebutuhan Khusus, usai pembukaan MPLS, Senin, (22/7/2024) Foto : Pelita.co

“Kami baru tahun ini menerima siswa dengan anak berkebutuhan kusus, tapi kami sudah siap dengan menyiapkan sarana prasarana yang yang mendukung, bahkan guru sudah siap yang usul menjadi walinya,”ucap Suswanto.

Mengenai seragam sekolah terang Suswanto, sekolah tidak mewajibkan tapi sekolah hanya mefasilitasi seperti seragam identitas. “Kami tidak mewajibkan seragam sekolah bagi siswa baru, karena kadang sudah ada yang punya bekas dari saudaranya, atau tetangganya,” ungkap Suswanto.

Suswanto berharap, setelah mengikuti MPLS ini siswa bisa langsung menyesuaikan diri dengan suasana sekolah yang baru, sehingga nanti saat mulai KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) para siswa langsung bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah.

Baca juga :  Proyek Pemasangan U-Ditch di Perumahan Kaliandra Legok Permai, Diduga Beraroma Korupsi

Selain itu ungkap Suswanto, siswa lebih ditekankan pada pendidikan karakter, anti perundungan, pelaksanaan tata tertib di sekolah dengan membuat kesepakatan oleh kedua belah pihak, baik siswa dengan guru, siswa dengan wali kelas. Selain itu dalam MPLS, siswa juga dikenalkan dengan lingkungan sekolah, mereka diajak berkeliling sekolah agar mengetahui lokasi fasilitas yang ada disekolah.

“Kami berharap, para siswa dapat mengikuti kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah dengan nyaman dan aman baik lahir maupun batin dan betah di sekolah,” pungkas Suswanto.