Beranda News

Desa Laksana Serius Prioritaskan Pembangunan RTLH dan Stunting

Bincang Santai Bersama Operator dan staf di kantor Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji, (foto istimewa)

TANGERANG,Pelita.co –Pemerintah Desa Laksana Kecamatan Pakuhaji Kabupaten Tangerang, prioritas kan pembangunan bedah rumah tidak layak huni dan Stunting (Kurang gizi)

Mewujudkan pemerataan pembangunan dari segala sektor mulai dari SDM, Bantuan langsung tunai, Pendidikan Kesehatan, Insfratruktur, Pembangunan Bedah rumah tidak layak huni (RTLH) dan masalah Stunting menjadi pembahasan serius dengan operator Desa, saat team awak media menyambangi kantor desa Laksana, Jumat (20/09/2024).

Randy Putra Staf Operator Desa Laksana beberkan beberapa rancangan kerja pembangunan program prioritas pembangunan Desa selain Insfratruktur, Target menuntaskan bedah rumah tidak layak huni dan masalah Stunting menjadi pekerjaan rumah,

” Desa Laksana saat ini konsen dengan menargetkan pembangunan bedah rumah tidak layak huni dan masalah Stunting, Dan ini menjadi pembahasan serius saat rancangan RKPdes maupun Musrenbang desa, ” Katanya saat bincang santai di ruang kerja kantor desa Laksana.

Baca juga :  Soal Penundaan FIFA U-20 World Cup 2021, Kemendagri Sampaikan Beberapa Poin Penting

Lanjut Randy Menjelaskan rancangan rencana pembangunan jangka menengah desa (RPJMdes) targetkan untuk bedah rumah tidak layak huni pertahun nya bakal membangun seminimnya 4-5 unit.

” Skala prioritas Desa pada anggaran tahun 2025 (Dana desa) Untuk pembangunan bedah rumah tidak layak huni sesuai hasil rancangan (RPJMdes) mulai tahun depan insya Allah menargetkan seminimnya kita bangun 4 atau 5 unit pertahunnya,” Jelasnya,

Masalah Stunting dan solusinya, Randy mengungkap pihak desa akan aktiv melakukan pengecekan dan pendataan perkembangan anak usia balita, Serta memberikan penyuluhan dan Himbauan tentang pola hidup sehat kepada masyarakat,

” Untuk masalah Stunting ini menjadi perhatian serius pihak desa, meskipun sudah ada program dari Kemensos bantuan pangan berupa telur dan daging terkait penanggulangan stunting, Namun Desa melalui posyandu (bidan Desa), kader team penggerak PKK dan Nakes kita akan kontinyu melakukan kegiatan monitoring mengecek dan mendata terhadap perkembangan gizi di usia balita dan himbauan bagaimana menjaga pola hidup sehat,termasuk menyiapkan pemberian makan tambahan tentunya yang bergizi,” Ungkapnya.

Baca juga :  Kemendagri Berduka, Dua Mantan Pejabat Tinggi Tutup Usia

Keterangan lainnya tingkat presentase Kemiskinan ekstrem desa Laksana saat ini terindikasi dikisaran 15%, Melihat itu pihak desa menargetkan di tahun 2027 bebas dari pemukiman RTLH dan Stunting, Dan demi pembangunan yang berkelanjutan dan berkesinambungan pihak desa aktif melakukan komunikasi dengan pihak kecamatan menyampaikan informasi data KPM RTLH agar program program RTLH dari instansi lain tidak berbenturan dengan program RTLH Desa.