Beranda News

Pemkab Tangerang Atasi Cepat Jebolnya Tanggul Irigasi Sepatan, Bangun Turab Irigasi

TANGERANG. Pelita.co – Pemerintah bergerak cepat mengatasi jebolnya tanggul

Cisadane di Kampung Karet RT 04 RW 03, Desa Karet, , Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (29/12/2020).

saluran irigasi yang jebol tersebut, dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Rakyat (Kemen PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung dan Cisadane, bekerjasama dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Dinas Pertanian dan juga Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budhi menjelaskan terkait perbaikan jebolnya tanggul irigasi di Sepatan tersebut sebelumnya kami mengurangi debit air lalu kemudian perbaikan turab irigasi dan pembuatan beronjong batu agar tidak masuk ke area pertanian sayuran warga.

“Saat ini kami dan balai besar dari Kementerian PUPR melakukan perbaikan tanggul yang jebol dengan membuat turab irigasi dan Berojong batu,” ujar Slamet Budhi, Selasa (29/12/2020).

Baca juga :  Kapolsek Curug Monitoring Kegiatan Pembagian Paket Sembako di Sukabakti

Menurut laporan warga yang tinggal sekitar irigasi tersebut jebol karena ada saluran ilegal untuk mengairi lahan.
Saat debit air meningkat saluran akhirnya tidak dapat menahan air yang besar dan akhirnya jebol sehingga mengairi Area persawahan yang ditanam sayuran.

Pemkab Tangerang Atasi Cepat Jebolnya Tanggul Irigasi Sepatan, Bangun Turab IrigasiSementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Tangerang Aziz Gunawan mengatakan jebol tanggul irigasi tersebut

sempat menggenangi lahan sayuran,yang menurut aparat desa setempat, luas lahan yang terdampak seluas kurang lebih 3 Ha.

Tetapi karena dilahan tersebut ada saluran air yg berakhir di kali Cirarab maka ketika dilakukan pengurangan debit air, lahan yang tergenang dapat segera surut.

“Kondisi sebagian lahan yang sempat tergenang adalah dalam tahap penyemaian tanaman sayuran,” ujar Aziz yang dihubungi lewat telepon seluler.

Menurut Aziz. Luas lahan pertanian yang ditanam sayuran dipinggir saluran irigasi tersebut kurang lebih ada 3 ha saat ini belum terbentuk .

Baca juga :  PPKM Luar Jawa-Bali Diperpanjang 1-14 Maret 2022, 320 Daerah Ditetapkan Pada Level 3*

“Insya Allah nanti,kami dari BPP Sepatan akan memfasilitasi pembentukan kelompok tani dan mencoba membantu mengusulkan pompa air untuk kebutuhan sayuran di sekitar saluran irigasi melalui atau melalui usulan pada Dinas Pertanian.

Ia lanjutkan, Balai Penyuluh Pertanian Sepatan (koordinator dan penyuluh Desa Karet) telah melakukan koordinasi dengan pihak Kecamatan Sepatan, Desa Karet, UPT IV Dinas Bina Marga dan SDA, terkait saluran irigasi jebol di Desa Karet.

Sedangkan, Dadang Sudrajat mengatakan, terkait jebolnya tanggul irigasi tersebut, kami telah melakukan upaya seperti berkoordinasi dengan UPT pengairan dan balai besar Kementerian PUPR.

“Langkah awal yang dapat dilakukan mengurangi debit air pada pintu air cadas dan sudah di lakukan pihak balai besar bersama UPT pengairan, debit air yang melintas dapat dikendalikan dengan membuang air yang mengalir ke saluran pembuang menuju sungai Cirarab,” ujar Dadang.

Baca juga :  Corona Mobile Patroli, Terobosan Kreatif Polresta Bandara Soetta

Diketahui sebelumnya, tanggul irigasi
Cisadane di Kampung Karet RT 04 RW 03, Desa Karet, Kecamatan Sepatan jebol akibat derasnya air di irigasi tersebut.