Beranda Entertainment

Gelar Karya P5, Ratusan Pelajar SMPN 14 Purworejo Tampilkan Tari Dolalak Secara Massal

, Pelita.co,-Dalam rangka Penguatan Profil Pelajar (P5) dengan mengusung tema Bhineka Tunggal Ika, ratusan siswi kelas 7 dan 8 SMPN 14 Purworejo, Jawa Tengah, menampilkan Tari Dolalak secara massal di halaman , Jumat, (17/11/23).

Mereka menari yang sebelumnya telah berlatih selama satu minggu dengan dipandu delapan penari inti yang berada di panggung. Sedangkan siswa kelas 9 serta sebagian siswa kelas 7 dan 8 putra menjadi penonton

Selain tari Dolalak secara masal, para siswa putra secara berkelompok dan mewakili kelas masing-masing juga membawakan beragam tari daerah dari penjuru Nusantara secara yang ditarikan secara bergiliran.

Ada yang membawakan Tari Piring dari Sumatera Barat, Tari Saman dari Aceh, Tari Oncer dari , Tari Kecak dari , dan beberapa Tari tradisional lainnya yang berasal dari Nusantara.

Gelar Karya P5, Ratusan Pelajar SMPN 14 Purworejo Tampilkan Tari Dolalak Secara Massal
Para siswa SMPN 14 Purworejo sedang menarikan Tari Dolalak secara massal dalam acara gelar karya P5 Jumat (17/11/23) Foto: pelita.co

Kepala SMPN 14, Murtiningsih menyampaikan, P5 merupakan salah satu karakter dari Kurikulum Merdeka. “Kegiatan hari ini merupakan puncak P5 dengan membawakan tarian Nusantara dari Sabang sampai Merauke,” kata Murtiningsih usai membuka acara.

Baca juga :  Resmikan Rusun Ponpes Al Quran Azzayadiy dan Sanggar Inklusi di Sukoharjo, Puan Maharani Harapkan Masa Depan Yang Baik Bagi Anak Bangsa

Menurut Murtiningsih, Gelar Karya P5 diadakan yani Jumat (17/11/23) hingga Sabtu (18/11/23). “Hari ini kita menampilkan tarian massal Ndolalak putri dan tampilan kelompok tarian Nusantara oleh penari putra,”jelasnya.

Untuk Sabtu besok terang Murtiningsih anan-anak akan menampilkan tarian massal Jaran Kepang Putra dengan tampilan kelompok tarian Nusantara oleh penari putri. Tari yang mereka tampilkan yakni Tari Gendhig Sriwijaya dari , Makan Sirih dari Riau, dan Tari Piso Surit dari Sumatera Utara.

“Kami tegaskan bahwa dengan menarikan tari tradisional bukan berarti kita out of date atau ketinggalan jaman, justru dengan tari tradisional kita lebih maju karena kita lebih memahami keragaman budaya nusantara,” ucap Murtiningsih.

Dengan kegiatan ini, dirinya berharap para siswa dapat menghormati secara agama, suku, dan budaya sehingga terhindar dari sikap intoleransi, yang lebih penting lagi dari P5 yakni menguatkan karakter sebagai pelajar Pancasila sehingga muncul dimensi yang kreatif, inovatif, serta bernalar kritis.

Baca juga :  Festival Topi Bambu, Fashion Dan Cultural Heritage

“Kami sangat mengapresiasi siswa yang bisa menampilkan karyanya masing-masing, tidak lupa saya ucapkan selamat kepada siswa yang telah berlatih dan juga guru pembimbing yang selalu mendampingi siswa, termasuk pelatih tari Edi Purwanto, mantan guru yang mengampu siswa menarikan tarian tradisional Purworejo,” ucapnya.

Sementara itu Ketua Komite Sekolah, Suwandi merasa bangga serta memberikan kepada para siswa dan guru yang melaksanakan gelar karya Bhineka Tunggal Ika.

“Kami bangga berkat pelatih tari Edi Purwanto dan bimbingan para guru, para siswa bisa melaksanakan gelar karya P5 dengan memuaskan ,” pungkas Suwandi.