MANGGARAI BARAT NTT, PELITA.CO- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Manggarai Barat, Adrianus Ojo, S. Si. Apt. mengatakan bahwa Rumah Sakit Pratama yang rencananya akan dibangun di Noa desa Compang, kecamatan Pacar merupakan salah satu konsen pemerintah daerah kabupaten Manggarai Barat saat ini
“Pembangunan Rumah Sakit Pratama di Noa Kecamatan Pacar merupakan salah satu konsen pemerintah daerah saat ini” ungkap Adrianus
Hal itu Ia sampaikan saat dikonfirmasi media ini melalui ponselnya pada Jumat 20 September 2024
Pembangunan Rumah Sakit tersebut tambahnya dilakukan sebagai upaya pemerintah mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Adrianus mengatakan bahwa pembangunan Rumah Sakit Pratama tersebut akan menelan anggaran yang tidak sedikit yakni 70 miliar lebih
“Anggaran yg dibutuhkan untuk pembangunannya sekitar 70 – an M” ungkapnya
Anggaran sebesar ini tidak dapat dibiayai APBD Manggarai Barat
Hal itu disebabkan karena ruang fiskal APBD sangat terbatas, oleh karena itu pembangunannya diusulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan
“Namun demikian karena ruang fiskal APBD II sangat terbatas maka kemudian rencana pembangunan RS Pratama dimaksud diusulkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan” tutur Adrianus
Ia menegaskan bahwa usulan itu sudah dilakukan dan saat ini Pemerintah kabupaten Manggarai Barat sedang menanti jawaban dari pemerintah pusat
Adrianus berharap pemerintah pusat bisa melayani usulan dari Pemda Mabar tersebut
Pernyataan kepala dinas kesehatan kabupaten Manggarai Barat ini sekaligus membantah isu di media sosial yang menyebutkan bahwa pembangunan Rumah Sakit Pratama di Noa kecamatan Pacar itu dibatalkan
Isu pembatalan ini beredar di media sosial Facebook beberapa hari belakangan
Berdasarkan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Manggarai Barat ini dapat dipastikan bahwa informasi pembatalan pembangunan Rumah Sakit Pratama Noa sebagaimana yang beredar di media sosial itu adalah “tidak benar” atau “hoax”
Hoax tentang pembatalan pembangunan Rumah Sakit Pratama itu dilakukan pihak tertentu yang sengaja dimainkan untuk mempengaruhi opini publik dan sangat menyesatkan masyarakat
Masyarakat diharapkan agar tidak mudah percaya terhadap setiap informasi yang diterima terutama informasi di media sosial yang belum dipastikan kebenarannya serta tidak ikut menyebarkan berita hoax