Beranda Health

71 Desa Terima Sertifikat ODF, 172 Desa Yang Belum ODF Akan Diselesaikan Tahun 2023

PURWOREJO, Pelita.co,-Sebanyak 71 desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo menerima sertifikat Open Defecation Free (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Penyerahan sertifikat dilakukan oleh Wakil Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH, di Pendopo Agung Kabupaten Purworejo, Rabu(14/12).

Hadir dalam penyerahan ini, Kepala Dinas Kesehatan dr Sudarmi MM, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perikanan Wiyoto Harjono ST, Ketua Baznas KH Achmad Hamid AK SPdI, camat, kepala puskesmas dan unsur terkait lainnya.

Dalam sambutannya Wabup menyampaian bahwa dalam rangka memperkuat budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penyakit berbasis lingkungan, Kementerian Kesehatan telah mengembangkan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

“STBM merupakan pendekatan untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan” jelasnya.

Dikatakan, terdapat lima tujuan yang ingin dicapai dalam STBM, yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS), Cuci Tangan Pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum dan makanan yang aman, pengelolaan sampah dengan benar, serta pengelolaan limbah cair rumah tangga yang aman.

Baca juga :  Lemahnya Pengawasan Bangunan, Perkim Akui Belum Maksimal

Selanjutnya Wabup menambahkan, dari 35 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Purworejo berada di posisi ke-32.

“Saya berharap, masyarakat tetap semangat dan memiliki motivasi yang tinggi, sehingga segera terwujud Kabupaten Purworejo ODF menuju masyarakat Purworejo yang sehat, ” pesannya.

Sementara itu Sudarmi menambahkan, kegiatan ini merupakan apresiasi kepada Desa/Kelurahan yang telah melaksanakan ODF di tahun 2022. Pada awal tahun 2022 Kabupaten Purworejo merupakan satu dari 10 Kabupaten/Kota yang belum ODF, akan tetapi pada akhir tahun 2022 tinggal 6 Kabupaten/Kota yang belum ODF.

“Saat ini, desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo yang sudah ODF sebanyak 322, sedangkan 172 desa belum ODF dan akan diselesaikan di tahun 2023,” ucap Sudarmi.

Perlu diketahui ungkap Darmi, bahwa derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh lingkungan genetik, perilaku, dan fasilitas pelayanan kesehatan.

“Sedangkan penyakit yang dipengaruhi oleh lingkungan kesehatan terutama yang terkait dengan ODF diantaranya likoui, diare, hepatitis B dan leptosipinosis, ā€¯pungkasnya.

Baca juga :  Kapolri Tinjau Vaksinasi Massal di Manado