JAKARTA ,Pelita.co — Nama Dirjen Politik dan pemerintahan umum Kemendagri Bahtiar mencuat sebagai salah satu pilihan publik ibukota yang terfavorit untuk menduduki jabatan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta masa tugas 2022-2024.
Bahtiar dalam versi survei yang dilakukan Lembaga Riset Publik (LRP) baru-baru ini menjadi kandidat yang paling dipilih oleh warga Jakarta.
Namun belakangan, beredar kabar jika Presiden Joko Widodo lebih memilih Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta hasil dari sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin langsung oleh Jokowi tersebut.
“(Padahal) dari tiga nama yang telah diusulkan DPRD DKI, Bahtiar mendapat respon tertinggi untuk rekomendasi publik, yaitu 37,6 persen, disusul Marullah Matali 23,4 persen, dan Heru Budi Hartono 7,3 persen,” kata Peneliti Lembaga Riset Publik (LRP), Arwan Pranata, saat konferensi pers, dikutip Senin, (10/10/2022).
Arwan menjelaskan, setidaknya terdapat dua faktor yang membuat harapan terhadap Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Dirjen Polpum) Kemendagri itu lebih tinggi dibandingkan dua nama lain.
Bahtiar, jelasnya, dianggap sosok yang netral dari kepentingan politik serta steril dari polarisasi politik.
“Jadi publik Jakarta lebih memerhatikan dua faktor itu termasuk soal politik identitas, kalau aspek seperti pengalaman ketiganya dianggap sama-sama berpengalaman,” ungkapnya.
Dia menambahkan, jawaban publik cenderung konsisten ketika dibuat simulasi pertanyaan yang mengandaikan responden memiliki hak suara untuk memilih Pj Gubernur.
Hasilnya, sebanyak 41,5 persen responden memilih Bahtiar, 26,2 persen Marullah Matali, dan 7,3 persen Heru Budi Hartono.
“Dari hasil ini maka nama Bahtiar jadi figur yang paling direkomendasikan publik untuk jadi Penjabat Gubernur DKI,” tegasnya.
Survei LRP dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 600 responden, dari populasi survei seluruh warga DKI yang berumur 17 tahun ke atas atau lebih atau yang sudah menikah.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error plus minus 4 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Perlaksanaan survei pada tanggal 20 sampai 24 September 2022. (red)