TANGERANG SELATAN,Pelita.co – Ada banyak asumsi dan tafsir-tafsir liar dari publik pada saat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar penetapan nomor urut pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangsel 2020, Kamis (24/09) di Intermak Kawasan Serpong.
Saat Rahayu Saraswati calon Wakil Walikota Tangsel yang berpasangan dengan Muhamad, datang sendirian. Sementara pasangan calon lainnya, Siti Nur Azizah-Ruhamaben dan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan datang ke lokasi secara bersamaan.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Djaka Badranaya menilai, seharusnya pada saat Muhamad salah satu pasangan calon berhalangan hadir, tim sukses maupun KPU Kota Tangsel bisa memberikan penjelasan kepada publik agar, tidak ada asumsi dan tafsir-tafsir liar.
“Jadi begini, kalau memang salah satu paslon terutama calon Walikotanya tidak bisa hadir, misal sakit ada berhalangan, itu memang dimungkinkan. Tapi harusnya tim Muhamad ini menyampaikan alasan ketidakhadirannya ke publik. Begitu juga dengan KPU harusnya bisa menjelaskan, kan itu bisa di umumkan, ini penting dilakukan agar tidak ada tafsir-tafsir macam-macam dari publik” katanya, Kamis (24/09) kepada wartawan melalui sambungan telepon.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Wanto Sugito Ketua Tim Pemenangan Muhamad-Saras yang mendampingi Saraswati pada saat mengambil nomor urut paslon mengatakan, ketidakhadiran Muhamad calon Walikota Tangsel karena permintaan dokter pribadinya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangsel itu menjelaskan, Muhamad diminta beristirahat agar bisa kembali fit. “Jadi pak Muhamad ini lagi diminta istirahat sama dokter, itu rekomendasi dokter diminta istirahat, karena kan cape pak Muhamad ini tiap hari turun ke masyarakat. Jadi kata dokter suruh istirahat dulu biar fit (sehat)” jelasnya
Seperti diketahui, berdasarkan hasil penetapan nomor urut pasangan calon tersebut, pasangan Muhamad-Rahayu Saraswati mendapatkan nomor urut 01, Siti Nur Azizah nomor urut 02 dan Benyamin Davnie-Pilar Saga Ichsan nomor urut 03.(Haji Merah)