MEDAN, Pelita.co – Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Utara (Sumut), Ir Junaidi MT dalam keterangannya kepada Pelita.co, (29/5-2023) mengungkapkan, tahun 2023, BBPJN tuntaskan perbaikan ruas jalan rusak sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Demikian terang Junaidi, usai kunjungan Presiden Jokowi bersama Menteri PU/PR Basuki Muldjono ke Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.
Mulai Juli 2023, kata Ir Junaidi MT, mantan Kepala BPJN Jambi, Pemerintah Pusat, segera memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak di Sumatera Utara.
Dan ini, terang Junaidi, disampaikan Presiden Jokowi saat meninjau kondisi infrastruktur ruas jalan Gunting Saga Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara.
“Semua (kerusakan jalan) di Sumatera Utara akan kita bagi. Ada yang dikerjakan Pak Bupati, ada yang diambil alih oleh pusat jika provinsi, kabupaten, atau kota tidak memiliki kemampuan mengerjakannya,” terangnya.
Dari 2.600 km jalan nasional di Sumatera Utara, sekitar 260 km di antaranya memerlukan perbaikan. Sementara dari 3.005 km jalan provinsi, 340 km di antaranya juga akan diperbaiki. Sedangkan dari 33.000 km jalan kabupaten, 13.000 km di antaranya juga dalam kondisi rusak.
Dikarenakan perbaikan jalan membutuhkan waktu yang tidak singkat, pemerintah akan memperbaiki jalan sesuai dengan skala prioritas. Jalan produksi dan jalan logistik yang rusak berat akan menjadi prioritas utama dilakukan perbaikan perbaikan.
Tol Trans Sumatera
Sementara itu, Kepala BBPJN Sumut Ir Junaidi MT menjelaskan, Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, khususnya seksi Tebing Tinggi – Serbelawan, Sumatera Utara, dapat diresmikan dan dimanfaatkan oleh masyarakat pada Juli 2023.
Ruas tol Tebing Tinggi-Indrapura-Kisaran dan ruas tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra yang menghubungkan Tebing Tinggi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga dapat mendukung pengembangan kawasan industri dan wisata di Sumatera Utara.
“Tol Tebing Tinggi – Indrapura – Kisaran adalah bagian dari backbone jalan logistik, jalan utama di samping jalan-jalan lintas Trans Sumatra yang sudah kita bangun sebelumnya. Jadi selain kita membangun jalan backbone sebagai jalan logistik, kita juga bangun feedernya. Feeder pertama dari Indrapura ke Kuala Tanjung, feeder kedua dari Tebing Tinggi ke arah pariwisata Parapat,” terangnya.
Kehadiran jalan tol sepanjang total 143,25 km ini akan meningkatkan konektivitas di Sumatera Utara serta mempermudah akses wisatawan, khususnya dari Kota Medan menuju Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba dan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Pembangunan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat terbagi menjadi 6 seksi dengan nilai investasi Rp13,4 triliun. Seksi 1-4 dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan PT Waskita Karya untuk seksi 2 dan 3, sementara PT Hutama Karya untuk seksi 1 dan 4. Sedangkan untuk seksi 5 dan 6 menjadi porsi pemerintah.
Progres pembangunan Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,4 km saat ini sudah selesai 100 persen, Seksi 2 Indrapura – Kuala Tanjung sepanjang 18,05 km mencapai 87,2 persen, Seksi 3 Tebing Tinggi – Serbelawan sepanjang 30 km sudah 79,3 persen, dan Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar sepanjang 28 km telah mencapai 63,7 persen.
Sementara Seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok sepanjang 22,30 km dan Seksi 6 Seribudolok-Parapat sepanjang 16,70 km yang merupakan dukungan pemerintah masih dalam tahap finalisasi desain.(noer faisal/can)