MUARA SABAK, Pelita.co – Bupati Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), H Romi Hariyanto, SE, tegas mengatakan tidak lagi melibatkan pihak PetroChina Jabung Ltd, dalam setiap pembahasan Corporate Social Responsibility (CSR) di daerah ini.
“Saya sudah putuskan mencoret, atau tidak lagi melibatkan pihak PetroChina Jabung Ltd, dalam setiap pembahasan CSR untuk daerah ini, dan Ia tegas mengungkapkan PetroChina dan SKK Migas karena selalu ingkar janji,” terang Romi kepada Pelita.co, Jum’at (24/3-2023).
Dalam keterangannya, Romi Hariyanto menuturkan, dirinya tidak lagi percaya dengan PetroChona, dan tidak percaya lagi dengan SKK Migas. PetroChinas itu, kata Ia, hanya merampok hasil sumber kekayaan alam daerahnya.
“Apapun komitmen yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur bersama masyarakatnya dengan PetroChina tidak pernah berjalan, dan itu selalu dilindungi SKK Migas tak ubahnya seperti centeng,” ujarnya.
Kalau saya punya kewenang, tegas Romi, Ia akan usir PetroChina dan SKK Migas dari Tanjung Jabung Timur. “Saya bicara ini bukan atas nama pribadi, saya bicara ini kepentingan daerah, kepentingan negara di daerah.
Dan saya sudah putuskan, terang Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto, saya sudah putuskan tidak lagi berurusan dengan PetroChina, dan PetroChina sudah dikeluarkan dari dalam forum CSR.
“Sudah beberapa kali dalam rapat PetroChina tidak lagi dilibatkan dalam forum CSR, sembari mengungkapkan tidak lebih hanya pembohong PetroChina itu hanya perampok yang berada di bawah ketiak SKK Migas,” ujarnya.
Jelas tidak sebanding, terang Romi kembali, dari hasil bumi Tanjung Jabung Timur yang diambil dengan apa yang dirasakan masyarakat Tanjung Jabung Timur.
Dan selanjutnya Romi Hariyanto menegaskan, dengan dikeluarkannya PetroChina dari Forum CSR, Insya Allah Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur masih mampu mengandalkan APBD daerah ini, tanpa melibatkan lagi PetroChina.
Dijelaskannya, sejak dia menjabat sebagai bupati pada 2016 dia berharap Petrochina bisa bersinergi dengan baik mendorong kesejahteraan masyarakat. Namun yang terjadi justru Petro banyak ingkar janji. Padahal saat Romi masih ketua DPRD Tanjabtim tepatnya 2013, Pemkab pernah menyegel 26 sumur migas Petro. Penyegelan terkait tidak adanya izin lokasi. Romi berharap peristiwa itu tidak perlu terulang dengan perbaikan sikap perusahaan terutama pada kewajiban – kewajibannya.
Soal pemanfaatan gas sebesar lima MMBTU yang diserahkan ke Pemkab sudah 10 tahun tidak kunjung terealisasi. Petrochina terkesan seperti melepas kepala namun menahan ekor. Soal pemanfatan gas ini Petro berlindung dibalik kebijakan SKK Migas yang menurut Romi seperti modus bohong – bohongan. Gas yang akan di kelola Pemkab melalui BUMD disyaratkan hanya boleh dijual kepada PLN. Tidak boleh ke swasta. Padahal harga beli PLN di bawah harga yang harus dibayar Pemkab ke Petro. “Ini seperti orang dipersilahkan masuk tapi pintunya ditutup,”kata Romi mengibaratkan.
Romi bahkan pernah berkali – kali menemui PLN di Jakarta supaya perjanjian jual beli gas (PJBG) segera bisa terealisasi. Romi bahkan sudah menemui SKK migas agar BUMD lebih leluasa memanfaatkan gas tidak hanya untuk PLN, sayangnya upaya itu tak pernah membuahkan hasil. Hanya tinggal cerita tanpa bekas.
Begitu pula soal participating interest (PI) 10 persen yang merupakan kewajiban perusahaan kepada daerah. Sejak 2018 hingga saat ini tak kunjung menunjukkan progres yang baik. Padahal Participating interest (PI) 10% adalah amanat Undang – undang. Romi menyebut Pemkab sudah kehilangan waktu lima tahun. Semestinya PI 10 % itu bisa jalan ketika kontrak baru pengelolaan Blok Jabung berjalan. Kontrak lama berakhir tahun 2023 ini.
Bukan sekali ini saja Romi berang ke Petrochina. Pada 7 Februari 2019 silam, saat kunjungan Presiden Petrochina ke pemkab, Romi menyampaikan protes kerasnya soal dukungan Petro terkait pengurangan pengangguran di Tanjabtim.
Romi tersinggung lantaran minimnya angkatan kerja Tanjabtim yang bisa mengakses Petrochina. “Untuk sopir saja mereka mendatangkan tenaga kerja luar daerah,”kata Romi dengan nada keras waktu itu.
Menyikapi sikap tegas Bupati Tanjung Jabung Timur Romi Hariyanto, sayangnya pihak PetroChina belum dapat dikonfirmasikan. (sal/can)