PURWOREJO, Pelita.co,-Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH menyerahkan Bantuan CSR Bank Jateng KCP Purworejo Tahap 2 dan bantuan Baznas, Senin (5/2/2024).
Penyerahan bantuan diberikan untuk lima kecamatan yakni Kecamatan Purworejo, Bener, Bagelen, Banyuurip dan Bayan dipusatkan di Pendopo Kabupaten Purworejo.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan, pimpinan PT Bank Jateng Purworejo Isnanto Subroto, Ketua Baznas Kabupaten Purworejo KH Ahmad Hamid SPd I, para camat terkait dan 184 penerima bantuan
Bupati Yuli Hastuti menerangkan bahwa bantuan yang diberikan memang diarahkan dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan dan stunting di Kabupaten Purworejo.
“Pagi ini, melalui CSR Bank Jateng dan Baznas kami membagikan bantuan untuk pengentasan ODF dan stunting untuk lima kecamatan. Semoga bantuan-bantuan ini bermanfaat dan dapat meringankan beban Bapak Ibu semua,” tuturnya.
Kepala Dinsosdaldukkb Ahmat Jainudin SIP menjelaskan, bantuan CSR Bank Jateng diberikan guna pengentasan ODF yakni pembuatan jamban. Bantuan jamban di Kecamatan Purworejo sebanyak 175 orang dan di Kecamatan Bagelen sebanyak 75 orang. Masing-masing menerima bantuan Rp 1 juta.
Sedangkan bantuan penanganan stunting dari Baznas diberikan untuk Kecamatan Purworejo sebanyak 22 orang, Kecamatan Bener 30 orang, Kecamatan Banyuurip 25 orang dan Kecamatan Bayan 33 orang. Masing-masing menerima Rp. 450 ribu perbulan, selama tiga bulan.
“Bantuan stunting ini mohon digunakan untuk penambahan gizi bagi ibu hamil atau anak batita yang beresiko stunting, khususnya untuk menambahan protein hewaninya selama tiga bulan berturut-turut. Data kami himpun dari usulan dari DPRD, camat, kepala desa, tenaga kami dilapangan dan PKH Kabupaten Purworejo,” terang Jainudin.
Sementara itu, Ketua DPRD Dion Agasi Setyabudi SIKom MSi mengapresiasi bantuan yang merupakan kolaborasi Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan Bank Jateng, Baznas dan Dinsosdaldukkb.
Bantuan ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam menurunkan angka kemiskinan, seperti upaya pengentasan ODF dengan pembuatan jamban.
”Hal ini merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk menyehatkan lingkungan. Karena salah satu indikator kemiskinan adalah ketika masyarakatnya tidak sehat,” katanya.
Terkait stunting, Dion mengatakan jika stunting cukup sulit diobati. Namun menurutnya penanganan stunting yang paling efektif adalah dengan cara menanggulangi. Yakni dengan memastikan gizi ibu hamil dapat tercukupi.
“Kami berharap ada pendampingan dari kecamatan, desa dan kelurahan sehingga bantuan ini betul-betul digunakan sesuai tujuannya,” kata Dion.