TANGERANG, Pelita.co – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membuka dialog dengan sejumlah elemen mahasiswa yang terdiri dari HMI, PMII , GMNI, HIMATA, ITMI, IMKT, HIMAPUTRA dan organisasi masyarakat dan kepemudaan pada Kamis (28/11/2019) di ruang bola Sundul Puspemkab Tangerang.
Dalam acara tersebut, hadir kepala Bapeda Kabupaten Tangerang Taufik Emil, Kadis Perikanan Jainudin, Kadis pertanian Azis Gunawan, Kadis Infokom Tini Wartini, Ketua KNPI Kabupaten Tangerang Adang Akbarudin, Sekjen DPD KNPI Kabupaten Tangerang Dharma Hermawan, ketua DPC BPPKB Kabupaten Tangerang Ari As’ari Marnan, Hasan PM Karang Taruna Provinsi Banten dan sejumlah pejabat di ruang lingkup Kabupaten Tangerang.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam pemaparannya mengatakan, visi dan misi Kabupaten Tangerang mewujudkan masyarakat Kabupaten Tangerang yang cerdas, makmur, religius, dan berwawasan lingkungan, sedangkan lima misi Kabupaten Tangerang diantaranya peningkatan pemerataan akses dan fasilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat.
“Kami berharap dengan dialog pembangunan ini bisa memberikan pencerahan kepada mahasiswa , karena saat ini banyak yang sudah dilakukan oleh Pemkab Tangerang,” terang Zaki.
Zaki mengatakan, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tangerang setiap tahunnya mengalami peningkatan, bahkan berdasarkan data badan pusat pada tahun 2018 sebanyak 3.6 juta jiwa. Seiring dengan pertumbuhan penduduk tersebut, secara otomatis banyak pengangguran yang harus dipikirkan, oleh sebab itu bagaiamana caranya mengurangi pengangguran, apalagi kata Zaki saat ini kebutuhan hidup layak ( KHL) di Kabupaten angkanya sebesar Rp 4.2juta.
“Dinas pertanian bekerjasama dengan Koperasi syariah benteng mikro Indonesia (Kopsyah BMI) sudah membuat design dengan mengembangkan budi daya holtikultura dengan mengembangkan tanaman cabai, seperti di desa Tegal Angus Kecamatan Teluknaga,” terang Zaki.
Sementara Dharma Hermawan ketua OKP Warga Jaya mengapresiasi adanya dialog pembangunan ini, menurut dia, dialog ini sangat penting dilakukan agar mahasiswa bisa memahami program pemkab Tangerang yang sudah melakukan program-program unggulan.
“Kami yakin dialog pembangunan ini bisa memberikan manfaat karena dialog ini membuka komunikasi dua arah,” terang Dharma.
Abil salah seorang mahasiswa asal Pantura menyoroti masalah lingkungan dan industri yang tidak berpihak kepada lingkungan, Ia menginginkan pemerintah menindak industri industri yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, terutama yang merusak lingkungan.
“Saya harap pemda bisa menindak industri yang merusak lingkungan, karean itu memberikan dampak buruk,” tukasnya.