MANGGARAI NTT, PELITA.CO- Komisi Pemilihan Umum kabupaten Manggarai menggelar debat terbuka pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Manggarai pemilihan 2024 pada Rabu 30 Oktober 2024 di aula Manggarai Convention Center (MCC) Ruteng
Peristiwa menarik dan cukup menegangkan terjadi sebelum debat di mulai
Dua pendukung dari dua pasangan calon, nomor urut 1 dan 3 menyampaikan protes kepada KPU dan Bawaslu Manggarai
Aksi protes itu berawal saat pendukung Paslon nomor urut 3, Edi Rihi yang juga merupakan anggota DPRD kabupaten Manggarai, fraksi partai mengamuk dan menyampaikan protes kepada KPU
Pendukung Paslon nomor urut 1, Arlan Nala yang juga anggota DPRD kabupaten Manggarai fraksi partai Demokrat menyusul Edi Rihi menyampaikan protes kepada KPU dan Bawaslu
Protes itu dipicu oleh keterlambatan pasangan calon nomor urut 2, Hery – Fabi ke venue debat
Saat itu dua pasangan calon lain, Maksi – Ronal nomor urut 1 dan Yohan – Thomas nomor urut 3 sudah berada di venue debat sebelum waktu debat dimulai
Sesuai jadwal KPU, debat tersebut dimulai PKL. 10.00 WITA namun Hery – Fabi tidak kunjung tiba,sementara waktu sudah PKL. 10.30 WITA
“Panitia tolong tegas, kenapa waktu molor. Kalau tidak jadi ini debat, jadi bilang tidak” ungkap Edi Rihi menggunakan pengeras suara
Tidak sampai di situ, Edi Rihi mencurigai KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara pilkada Manggarai 2024 mengistimewakan calon petahana itu
“Ada apa ini, KPU dan Bawaslu mengistimewakan mereka” lanjut Edi
Edi Rihi berkali kali mengungkapkan kecurigaannya kepada KPU dan Bawaslu Manggarai
“Saya curiga KPU ini, mohon maaf dengan Bawaslu ini ya, minta maaf, tolong, tolong ini sudah 30 menit pak, ini sudah 30 menit. Ada apa ini? ada apa ini? saya minta kepada teman teman TNI dan Polri, minta maaf, ini suara rakyat ya, kami minta ada perlakuan yang sama di hadapan hukum. Jangan seperti ini, disuruh jan 10, kami semua datang jam 10, yang lain dibiarkan tetapi komisioner KPU dan Bawaslu mendiamkan ini. Ini tidak benar pak, mohon maaf ini tidak benar” ungkap Edi Rihi dengan tegas
Tidak hanya Edi Rihi, Anggota DPRD Manggarai dari fraksi partai Demokrat, Arlan Nala juga menyampaikan kekesalannya
“Justru tidak konsisten begini bupati maka makanya Manggarai ini gagal” ungkap Arlan
Arlan meminta KPU dan Bawaslu Manggarai harus netral mengurus pilkada
“Saya minta KPU dan Bawaslu Manggarai harus benar benar netral urus pilkada ini” pintanya
Aksi protes Edi Rihi dan Arlan Nala ini sontak mengagetkan dua pasangan calon lain dan semua undangan yang sudah berada di dalam ruangan
Suasana yang cukup menegangkan ini membuat Wakapolres Manggarai Kompol Karel Liukuna yang juga sudah berada di venue debat turun tangan mengademkan situasi bersama anggotanya
Suasana kembali kondusif hingga calon petahana Hery Nabit tiba beberapa menit kemudian
Debat terbuka calon bupati dan calon wakil bupati akhirnya dimulai sesaat setelah Hery Nabit tiba di venue debat
Meski sempat suasana sebelum debat cukup menegangkan namun debat tersebut berjalan aman dan lancar
Aksi protes Edi Rihi dan Arlan Nala ini harus dilihat sebagai bentuk pengawasan masyarakat terhadap KPU dan Bawaslu Manggarai agar mengedepan prinsip netralitas sebagai penyelenggara tanpa memihak pada kepentingan calon tertentu