PURWOREJO,pelita.co, – KPU Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar debat kedua bagi Paslon Bupati dan Wakil Bupati. Seperti sebelumnya, debat terbuka ini digelar di Ganveca Convention Hall, Senin (18/11).
Debat Publik kedua ini mengambil tema Pembangunan SDM, Pemberdayaan Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan. Ketua KPU Kabupaten Purworejo, Jarot Sarwosambodo dalam sambutannya mengungkapkan bahwa, debat terbuka merupakan salah satu metode kampanye yang difasilitasi oleh KPU.
“Debat publik bertujuan untuk mengenalkan profil, mengetahui visi misi serta menajamkan visi misi masing-masing Paslon. Diharapkan, debat publik bisa menjadi acuan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan yang akan dilaksanakan Rabu 27 November mendatang,” kata Jarot.
Debat dipandu oleh dua orang modertaor, Nesa Gozal dan Bayu Hariesta. Tak seperti debat pertama yang ada beberapa kendala dan kesalahan moderator, debat kali ini berjalan lancar.
Masing-masing Paslon datang diiringi oleh para pendukungnya yang menambah meriah suasana di luar gedung. Kesempatan pertama penyampaian visi misi terkait tema, moderator memberikan kesempatan pada Paslon nomor 2, Yuli Hastuti-Dion Agasi Setiabudi. Paslon 1 dan 2 masing-masing diberi waktu 3 menit untuk memaparkan visi misi mereka.
“Tugas utama pemerintah daerah adalah menyejahterakan masyarakat. Salah satu indikatornya adalah diukur dari angka kemiskinan. Dalam waktu kurang dari satu tahun saya menjadi bupati, BPS merilis, Kabupaten Purworejo mengalami penurunan angka lemiskinan yang cukup signifikan. Dari 32 naik ke 22 dari Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Tengah,” papar Yuli Hastuti.
Keberhasilan itu, diklaim oleh calon petahana sebagai prestasinya karena melaksanakan program pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pemberian Bansos, pemberdayaan masyarakat melalui pemberian modal usaha, bantuan kelompok tani dan jambanisasi.
Program-program tersebut, sejatinya banyak yang anggarannya bersumber dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
“Kami akan lanjutkan dan akan semakin kami tingkatkan. Kami juga akan meningkatkan jalan kabupaten agar lebih oke,” papar Yuli.
Waktu yang masih tersisa kemudian dilanjutkan oleh Cawabup nomor 2, Dion Agasi yang membanggakan capaian kinerja Cabupnya yang sebelumnya berpasangan dengan Agus Bastian (bupati, mundur karena mengikuti Pileg).
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di angka 75. SDM berkualitas baik, kami akan memberikan bantuan permodalan dan melatih 1.000 anak-anak muda supaya menjadi konten kreator,” janji Dion.
Sebagai informasi, Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Purworejo pada tahun 2022 adalah 75,03 tahun dan pada tahun 2023 adalah 75,21 tahun. Kala itu, jabatan bupati masih diduduki oleh Agus Bastian. Yuli Hastuti dilantik menjadi bupati tanggal 13 Desember 2023 menggantikan Agus Bastian yang mengundurkan diri karena mengikuti Pileg pada Pemilu 14 Februari 2024.
Kesempatan selanjutnya, Paslon nomor 1, Yophi Prabowo dan Lukman Hakim dalam VIsi Minya menekankan pentingnya urusan kebutuhan dasar masyarakat, yakni kesehatan dan pendidikan. Paslon nomor 1 juga mengemukakan pentingnya urusan kepemudaan.
“Kami (Palson Yophi-Lukman) akan memastikan pendidikan semua terlayani sesuai dengan jenjangnya. Juga penyediaan sarana dan prasarana serta tenaga pendidik (tendik),” kata Cawabup nomor 2, Lukman Hakim yang memaparkan visi misi.
Lukman melanjutkan, di bidang kesehatan, Paslon nomor 1 akan lebih memperhatikan dan meningkatkan angka harapan hidup serta pengoptimalan UHC (Universal Coverage Health).
“Kami memiliki program Nakes Sambang Warga,” papar Lukman.
Program ini adalah kunjungan nakes ke warga untuk mengecek kesehatan serta mendata jika ada keluhan-keluhan terkait kesehatannya. Sehingga diharapkan, program ini bisa mencegah warga dari sakit yang fatal. Dengan Nakes Sambang Desa, dapat diperoleh data base kesehatan yang valid.
Yophi Lukman juga menggagas pengawasan bangunan cagar budaya di Kabupaten Purworejo. Kemudian di bidang kepemudaan, mereka akan mengoptimalisasikan kemampuan para pemuda agar memperoleh prestasi yang membanggakan.