PURWOREJO,Pelita.co,– RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo Minggu pagi (23/1/21) didatangi puluhan warga Desa Mlaran Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Kedatangan warga Desa Mlaran ke RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo karena ada salah satu warganya yang sedang hamil 9 bulan dengan HPL tanggal 2 Februari harus kehilangan janinnya di dalam kandungannya.
“Kami kesini untuk menanyakan kejelasan dari pihak RSUD terkait meninggalnya janin didalam kandungan pasien atas nama Sriwasiati warga Desa Mlaran yang katanya pihak RSUD terpapar Covid-19,”terang Susriyanto kakak kandung Sriwasiati.
Susriyanto saat di konfirmasi wartawan usai audensi dengan pihak Rumah sakit mengatakan, awal kronologinya, saat itu pasien yang hamil 9 bulan, Sabtu sore (22/1/22) mengalami gejala sesak napas. Saat itu keluarga langsung memeriksakan ke Bidan desa dan oleh bidan dilanjutkan ke Puskesmas untuk dirujuk ke RS.
Lanjut Susriyanto, saat dibawa ke RSUD, Bidan desa telepon dan mengabarkan bahwa pasien tidak terpapar Covid-19 ( Negatif). Namun kenapa saat di RSUD dr Tjitrowardojo dari pihak keluarga diminta untuk menandatangani surat pernyataan kesediaan dirawat dengan perawatan penyakit Covid-19 dan dikarantina.
“Karena diduga di Covid- kan, saat itu juga kami (keluarga) menolak, katanya pasien akan ditangani jika keluarga mau menandatangani surat pernyataan Covid 19 dan diisolasi,” jelas Susriyanto.
Karena keluarga merasa pasien tidak menderita Covid-19, ucap Susriyanto, kemudian keluarga memutuskan memindahkan pasien ke rumah sakit Ananda, Purworejo. Namun pihak RS Ananda merujuk kembali ke RSUD dr Tjitrowardoyo katanya peralatanya kurang lengkap.
“Namun setelah dirawat kembali ke RSUD dr Tjitrowardoyo, Sabtu malam sekitar jam 22.00 WIB, keluarga mendapat kabar bahwa bayi didalam kandungan meninggal dunia. Kita langsung menduga ini semua akibat kelalaian dan pelayanan dari petugas RSUD dr Tjitorwardojo yang seakan seenaknya sediri dalam melayani pasien,” katanya.
Sementara Kades Mlaran, Abdul Jabar, mengatakan, dirinya mengetahui kejadian tersebut minggu pagi, itu pun ditelepone pihak Polsek Gebang bahwa puluhan wargannya marah mendatangi RSUD dr Tjitrowardoyo.
“Mendapat info tersebut, saya secepatnya datang kelokasi untuk meredam kemarahan warga, dan memberi pengarahan agar warga bersabar, dan menenangkan warga bahwa kejadian ini dimungkinjan ada kesalahpahaman,” ucapnya.
Bahkan Abdul menyampaikan kepada keluarga bahwa sekarang yang terpenting ibunya sehat dulu, dan ikuti petunjuk rumah sakit saja agar ibu bayi segera sehat kembali.
Sedangkan Manager On Duty (MOD) RSUD dr Tjitrowardoyo Sutanto saat dikonfirmasi tidak bisa memberi penjelasan. Ia hanya mengatakan bahwa pasien saat ini dalam kondisi lemah dan sedang ditangani intensif di bangsal ICU Isolasi RSUD dr Tjitrowardoyo.
Terkait klarifikasi masalah tersebut, besuk Senin (24/1/22) kita akan diadakan jumpa pers,” pungkas Sutanto.