TANGERANG, Pelita.co – Direktur PT AS Berjaya, Agung Dwi Firmansyah yang juga sebagai konsumen CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) merasa kecewa kepada Penyidik unit Krimsus Sat Rest Kriminal Umum Polres Metro Tangerang Kota. Pasalnya, sejak dirinya melakukan pelaporan dengan LP Polisi Nomor : LP/B/1537/XI/2023/SPKT/POLRES METRO TANGERANG KOTA/POLDA METRO JAYA , tertanggal 10 November 2023, hingga saat ini belum ada tindakan serius dan nyata dari penyidik terhadap terlapor (CIMB Niaga Auto Finance red) yang diduga telah melanggar Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan juga diduga terlapor melakukan penggelapan.
Agung mengatakan, bahwa Penyidik, katanya akan memanggil pelapor dan terlapor pada akhir Mei 2024 untuk mengungkap dan membuktikan bahwa kasus yang ia laporkan sedang berjalan, namun surat pemanggilan tersebut tidak kunjung datang untuk dirinya sebagai pelapor.
“Anehnya lagi saya di Whatsapp oleh penyidik untuk datang ke polres namun tanpa surat resmi, tentu saja saya tolak, karena pemanggilan melalui pesan Whatsapp, saya anggap tidak prosedural,” Jelas Agung kepada awak media, Juma.t. (31/5/2024).
“Dan sampai 1 Juni 2024, Pelapor belum mendapatkan kepastian hukum dari pihak Polres Metro Tangerang Kota,” Ucapnya.
Untuk diketahui pihak penyidik, Agung menyampaikan beberapa poin yang terindikasi adanya kesalahan yang dilakukan pihak CNAF.
Pertama , pihak leasing CNAF mendatangi rumah pelapor (red Agung) yang merupakan konsumen CNAF (tanpa konfirmasi sebelumnya) untuk melakukan penagihan atas 10 Jam keterlambatan pembayaran cicilan dengan menggunakan ID card berbeda (diduga palsu) dan tanpa dokumen resmi CNAF.
Kedua, kontrak pembiayaan mencantumkan klausula baku yang tidak sesuai dengan UU RI No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Ketiga, adanya selisih pencairan uang sebesar Rp. 49.415.000 yang diterima oleh Pelapor (konsumen CNAF), disebutkan di dokumen CNAF pokok pembiayaan Rp. 494.451.000 dan diterima oleh Pelapor (Konsumen CNAF) secara setoran tunai sebesar Rp. 445.036.000, yang mana selisih tersebut tidak pernah dijelaskan oleh pihak CNAF sampai dengan saat ini.
Sementara itu, Penyidik yang menangani kasus ini saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pihaknya tidak memperlambat proses penyidikan, apalagi kasus sudah masuk atensi pimpinan (Kasat Reskrim) untuk segera diproses. “Jadi untuk diketahui bahwa proses hukum kasus ini dipastkan berjalan dan ditangani oleh kami,” ujarnya . Selasa (21/05).
Saat awak Media menanyakan kenapa proses LP ini begitu lama, berbulan-bulan diduga terkesan berhenti ditempat, secara lisan penyidik menyampaikan. āBiasalah Pak, kalau perusahaan besar, dipanggil kadang responnya lambat bisa beberapa minggu kemudian baru datang,”Ucapnya.
Sedangkan di sisi lain, Agung menyatakan dikarenakanĀ diduga lambat dan bertele-tele nya proses hukum kasus ini, Ia berencana akan membuat LP lanjutan ke pihak Paminal Polres Metro Tangerang Kota dengan harapan LP Pelapor dapat segera ditindak lanjuti secara tepat dan cepat. Kalau terkesan bertele- tele proses hukum kasus ini saya akan buat LP lanjutan ke paminal Polres Metro Tangerang Kota,” Pungkasnya. (red)