MURATARA, Pelita.co – Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan tahun 2020 melaksanakan program pembagunan jalan cor beton di Desa Bukit Langkap Kecamatan Karang Jaya. Namun, pembangunan jalan tersebut di Duga “kurang semen”.
Dugaan kurang semen tersebut di ungkapkan Sapon seorang warga Desa Bukit Langkap, sedangkan untuk usia pembangunan jalan cor beton tersebut baru selesai sekitar satu bulan yang lalu.
“Kayaknya bangunan ini kurang semen. Kalau musim terang (kemarau) ngeri, banyak sekali debu. Kami buka warung saja tidak berani, debunya dahsyat sekali sampai bisa kebelakang rumah, selain itu juga kondisi jalan sudah ada yang retak,” terang Sapon kepada wartawan, selasa (18/8/2020).
Sapon juga menilai seharusnya dengan jumlah dana Milyaran, pembangunan jalan turut di dukung dengan kualitas pekerjaan yang baik dan berkualitas. Bukan hanya membuat untung besar pihak tertentu. Karena setelah selesai, manfaat jalan akan dinikmati masyarakat banyak.
“Kami warga berterima kasih sudah dibangun jalan. Tapi, ya seharusnya jangan seperti ini dilihat mata saja kurang bagus, lihat saja debunya banyak sekali kalau adukannya tidak “kurang semen”. Setau saya mana ada debu berhamburan seperti itu,” pungkas Sapon.
Sementara itu, dijelaskan Dobi Ariandi Kepala Desa Bukit Langkap Dana pembangunan jalan cor beton tersebut bersumber dari APBD. Mengenai siapa PPK dan PPTK dalam Proyek tersebut, Ia tidak mengetahui karena saat pelaksanaan titik nol dirinya tidak terlibat.
“Pengerjaannya sudah selesai, dananya dari APBD. Untuk PPK dan PPTK tidak tahu karena saat titik nol saya tidak ikut, termasuk berapa panjang keseluruhan pembangunan jalan. Kalau Dinasnya PUPR Bidang Bina Marga,” jelas kades.
Pantauan Wartawan selain kondisi badan jalan yang mengelupas sehingga menyebabkan debu, terlihat juga terdapat bagian jalan tidak rata sehingga tergenang air. Serta tepat di ujung jalan terdapat pengerjaan cor yang tidak di selesaikan, sekitar 5 Meter.
Terkait jalan cor sebut pihak media menghubungi Amrullah Kepala Dinas PUPR Muratara melalui via telepon seluller, kamis (20/8/2020). Namun telepon tersebut tidak diangkat.
Sampai berita ini dilansir Kepala Dinas PUPR serta PPK maupun PPTK dalam proyek tersebut belum berhasil dimintai tanggapannya.
