TANGERANG,Pelita.co – Adalah Siti Nurhasanah Bocah perempuan berusia sekira 1 th Alamat kampung pondok cikurus Rt.005/02 Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangeng, meninggalibat terserang DBD.
Korban sempat di rawat di sebuah rumah sakit Bunda dan anak Kota Bumi Kabupaten Tangerang, namun di karenakan kondisinya yang sudah terlalu parah sehingga korban menghembuskan nafas terakhirnya pada hari minggu tanggal 26 /5 /2019.
Dari musibah wabah DBD yang terjadi di Desa Mekarsari Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang tercatat yang sedang dalam penanganan pihak rumah sakit berjumlah 2 orang.
DBD merupakan penyakit yang di sebabkan oleh virus yang di sebabkan yang di bawa oleh nyamuk Aedes Aegypti. Virus menyebar dari nyamuk yang sebelumnya sudah menggigit seseorang yang telah terinfeksi Virus Dengue, lalu ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain besar kemungkinan orang tersebut akan tertular DBD.
Mengingat DBD merupakan penyakit yang tak bisa di sepelekan karena resikonya dapat mengancam nyawa sehingga harus sesegera mungkin di lakukan pencegahan.
Menurut keterangan dari salah satu Ibu yang menjadi korban DBD Suti Kholifah mengatakan
” Sebelumnya anak saya demam dan panas tinggi, setelah di bawa berobat ke puskesmas setempat panas nya tidak juga kunjung turun sehingga saya bawa ke rumah sakit Bunda dan Anak di wilayah Kota Bumi, setelah di rumah sakit tersebut anak saya di tes darah dan positif terkena DBD, berselang satu hari di rawat anak saya meninggal dunia” ucapnya.
“Harapan saya kepada pemerintah setempat terutama kepala desa Mekarsari Kecamatan Rajeg, di mohon kepedulianya untuk segera turun ke warga dan melakukan pencegahan terhadap wabah penyakit DBD, cukup Anak saya yang jadi korban jangan sampai ada lagi korban korban berikutnya” pungkasnya.
Hingga berita ini di tayangkan belum adanya respon dari pihak pemerintah setempat baik dari Kelurahan Mekarsari Maupun pihak Kecamatan Rajeg melakukan pencegahan terhadap wabah DBD baik secara Sosialisasi maupun Foging Pengasapan di lingkungan warga.
Sungguh miris dengan jatuhnya korban dari warga di karenakan terkena DBD namun belum juga mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat baik dari pihak Kelurahan maupun Kecamatan setempat.