PURWOREJO, Pelita.co,- DinsosdaldukKB (Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Sosialisasi Pemberdayaan Ekonomi Bagi Keluarga Akseptor di Masa Pandemi, Rabu (23/03/22).
Sosialisasi ini diikuti 48 peserta dari perwakilan kader UPPKA (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor) dari 16 kecamatan yang didampingi masing-masing korlap PLKB Kecamatan.
Acara yang dibuka oleh Kepala DinsosdaldukKB Kabupaten Purworejo, Ahmad Jainudin, SIP, berlangsung di ruang Graha Siola RM Dargo Pangen.
Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera Haryanto, S.Sos, selaku panitia kegiatan, menjekaskan, kegiatan yang berlangsung sehari ini, menghadirkan beberapa pemateri sebagai narasumber.
Adapun nasumnya, anggota DPRD dari Komisi D, Ir Heru Kusuma Setiawan, yang menyampaikan materi tentang Terobosan Pemasaran di Kala Pandemi, Reko Budiyono, AMd, anggota Komisi D DPRD Purworejo dengan materi Strategi Pemasaran Produk.
Kus Rohana, praktisi, memberikan materi Kiat-kiat Menghasilkan Produk Unggulan, dan Winanto, SH, MPd, Kepala Bidang Perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Purworejo yang menyampaikan materi tentang penerbitan NIB (Nomor Induk Berusaha) dan SPP-IRT (Sertifikat Produksi Pangan- Industri Rumah Tangga.
“Kita mengundang narasumber dari praktisi, karena mereka sudah berhasil dalam pengelolaan usaha, serta produknya sudah dipasarkan hingga bandara YIA Kulonprogo,” ungkap Haryanto.
Menurut Haryanto, tujuan dari sosialisasi agar
Para peserta, mempunyai kemampuan untuk mengelola UPK-nya (Unit Pengelola Kegiatan), dan anggotanya juga diberi bimbingan kepada UPK yang lain di wilayah kecamatan, terkait dengan peningkatan produksi dan pemasaran terlebih di masa pandemi dan juga penggunaan teknologi di era jaman sekarang.
“Jadi produknya tidak hanya dipasarkan secara konvensional, tapi dituntut untuk lebih ke teknologi pemasaran lewat online, FB, WA dan lainnya, karena yang lebih banyak mengena dan pemasarannya lebih luas. Dan endingnya dengan pelatihan ini, diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dari akseptor,” pungkas Haryanto.