Beranda News

Disorot LSM, Kegiatan Betonisasi Sarana Olahraga Kelurahan Bojong Nangka Diduga Terindikasi Korupsi

Disorot LSM, Kegiatan Betonisasi Sarana Olahraga Kelurahan Bojong Nangka Diduga Terindikasi Korupsi
Papan Proyek kegiatan Pembangunan betonisasi pelataran sarana olah raga RW 015 Kelurahan Bojong Nangka, (dok ist)

, Pelita.co pelataran sarana olah raga di RW 015 Kelurahan Bojong nangka, , diduga tidak sesuai spesifikasi teknis RAB, pada Kamis (30/11/2023).

Dinas tata ruang dan (DTRB) Kabupaten Tangerang, dalam hal ini telah gelontorkan anggaran untuk biaya pembangunan pelataran sarana olahraga tersebut sebesar Rp 169.440.000 -P anggaran tahun 2023.

Disorot LSM, Kegiatan Betonisasi Sarana Olahraga Kelurahan Bojong Nangka Diduga Terindikasi Korupsi
Pembangunan betonisasi pelataran sarana olah raga di RW 015 Kelurahan Bojong nangka, Kecamatan Kelapa dua Kabupaten Tangerang, (dok ist)

Akan tetapi kegiatan yang di anggap tidak sesuai spesifikasi teknis Rencana anggaran biaya (RAB) itu di persoalkan oleh Ketua umum DPP LSM-BPPB Tolopan Manurung.

Dalam pendapatnya ia menilai bahwa kegiatan pembangunan betonisasi sarana olahraga RW 015 Kelurahan Bojong Nangka di temukan adanya sejumlah dugaan permasalahan pada tekhnik pelaksanaannya.

” Kalau dilihat dalam pantauan saya tekhnik pelaksanaan sebelum dilakukan betonisasi itu diduga banyak kesalahannya,” Ujar Manurung pada Kamis (30/11/2023).

Baca juga :  Tidak Ada Itikad Baik, Warga Geruduk Proyek Lanjutan Pembangunan Bumi Perkemahan Kitri Bakti

Lebih lanjut Manurung menyebut dugaan kesalahan yang dianggap dapat mengurangi mutu dan kualitas bethon dalam jangka panjang ialah tidak di lakukan proses pemadatan,

Disorot LSM, Kegiatan Betonisasi Sarana Olahraga Kelurahan Bojong Nangka Diduga Terindikasi Korupsi
Papan bakisting bekas Pakai,(dok ist)

” Bagaimana kualitas dan mutu beton bisa awet dalam jangka panjang, Karena yang saya lihat pada kegiatan beton ini yaitu tidak ada pekerjaan pemerataan dan Pemadatan lebih dulu, terkesan asal asalan dan dikerjakan secara manual,” Katanya

Selain itu ketua umum DPP LSM BPPB juga persoalkan terkait pemakaian papan bakisting limbah / bekas sedangkan papan bekisting dan agregat masuk dalam poin RAB, ”

” Apakah dalam hal ini pelaksana Putra Tunggal Mandiri berani transparan terkait pemakaian papan bakisting bekas, dan pada proyek itu juga tidak gunakan agregat, semua komponen ini pasti ada di RAB, inilah yang kemudian poin salah satu di antaranya pada kegiatan pembangunan beton ini, saya duga ada indikasi korupsi,” Ungkapnya.

Baca juga :  Tingkatkan Kepercayaan Publik, Polda Banten Ikuti Anev Program Quick Wins Presisi

Sementara Jumi ‘selaku pelaksana proyek saat akan di konfirmasi tidak ada di lokasi hingga berita ini di terbitkan belum ada keterangan dari pihak pelaksana maupun dinas terkait.