Beranda News

Ditemukan Meninggal Dunia Sambil Berpelukan, Ibu dan Anak Jadi Korban Longsor di Dukuh Lengkong Pejagoan

KEBUMEN,pelita.co,– Tragedi tanah longsor di Dukuh Lengkong, RT 05/02, Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah telah menelan dua korban jiwa. Novi (27) dan anaknya, Febian (5), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa pada Minggu, (10/11/2024) sekira pukul 10.35 WIB.

Kedua korban ditemukan tim gabungan bersama relawan setelah melakukan pencarian sejak malam kejadian longsor.

Jenazah Novi dan Febian ditemukan di bawah tumpukan tanah setinggi kurang lebih tiga meter yang menimbun rumah mereka. Penemuan ini terjadi saat alat berat yang dikerahkan dalam proses pencarian mulai mengangkat timbunan tanah di sekitar lokasi rumah yang tertimpa longsor.

Pencarian ini sempat terkendala oleh kondisi tanah yang labil akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak Sabtu malam. Dalam kondisi tragis, jenazah Novi ditemukan dalam posisi seperti memeluk anaknya, Febian, seolah berusaha melindungi sang anak dari longsoran.

Baca juga :  Didi Kempot Hipnotis Penonton Gemilang Tangerang Festival HUT Kabupaten Tangerang

Posisi mereka menunjukkan bahwa Novi berupaya menjaga buah hatinya dalam situasi berbahaya tersebut. Pemandangan ini membuat tim evakuasi dan warga yang menyaksikan proses penemuan tak kuasa menahan kesedihan.

Setelah berhasil diangkat dari reruntuhan, jenazah Novi dan Febian langsung dievakuasi ke mushola terdekat. Evakuasi ini dilakukan dengan bantuan sejumlah relawan dari BPBD Kebumen serta aparat dari Polres Kebumen dan Kodim 0709 Kebumen.

Setibanya di mushola, tim medis melakukan pemeriksaan awal sebelum jenazah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Kejadian longsor ini berawal pada Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu, wilayah Pejagoan dilanda hujan deras disertai angin kencang yang berlangsung selama beberapa jam. Kondisi cuaca ekstrem tersebut membuat tanah di wilayah perbukitan hutan desa Dukuh Lengkong menjadi rawan longsor, terutama di sekitar kawasan rumah korban.

Kapolres Kebumen, AKBP Recky, menjelaskan kronologi peristiwa ini. “Longsor terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, ketika salah satu tetangga korban, Chazinatul, mendengar suara gemuruh. Tidak lama setelah itu, terdengar suara longsoran tanah yang mengarah ke rumah korban,” ujar AKBP Recky.

Baca juga :  Ditjen Otda Minta Jajaran Kemendagri Sinergi Antisipasi Bencana

Tetangga yang mendengar suara tersebut segera bergegas keluar untuk memeriksa kondisi sekitar, dan melihat rumah korban tertimbun longsoran tanah hingga hancur.

Tim penyelamat dari Polres Kebumen, BPBD, TNI, dan Satpol PP langsung diterjunkan ke lokasi begitu menerima laporan dari warga. Pencarian korban sempat dihentikan sementara pada pukul 03.00 WIB karena kondisi yang kurang mendukung.

Pencarian dilanjutkan kembali pada pagi harinya dengan bantuan alat berat untuk mempercepat proses evakuasi.

AKBP Recky juga menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan di wilayah yang rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba.

“Kami mengimbau masyarakat di daerah perbukitan untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda tanah bergerak atau kondisi lain yang mencurigakan,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban. Kejadian ini juga menggugah simpati masyarakat sekitar, yang berbondong-bondong datang untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban. Saat ini jenazah Novi dan anaknya, Febian, telah dikebumikan.

Baca juga :  Edukasi Masyarakat, Satlantas Polresta Tangerang Turunkan Tokoh Punakawan

Sejumlah warga juga terlihat turut membantu tim relawan dalam proses evakuasi hingga penyerahan jenazah kepada pihak keluarga. Saat ini, pihak desa telah berkoordinasi dengan BPBD untuk mengantisipasi potensi longsor susulan di wilayah tersebut.

Musibah longsor yang merenggut nyawa Novi dan Febian ini menjadi pengingat bagi warga Kebumen, khususnya di daerah rawan longsor, untuk selalu waspada, terutama saat curah hujan tinggi.

Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan upaya mitigasi bencana demi mencegah korban jiwa dalam bencana serupa di masa mendatang.