Beranda News

Ditlantas Polda Banten Sosialisasi Operasi Patuh Maung 2024 di Stasiun TVRI Banten

SERANG, Pelita.co – Ditlantas Polda Banten gelar sosialisasi Operasi Patuh Maung 2024 di Stasiun TVRI Banten pada Selasa (16/07).

Dalam Talkshow yang menjadi narasumber adalah Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Banten selaku Kasetopsda Ops Patuh Maung 2024 AKBP Samsul Bahri dipandu penyiar Ratu Fitri.

AKBP Samsul Bahri mengatakan Ops Patuh Maung 2024 dilaksanakan selama 14 hari. “Operasi Patuh Maung 2024 selama 14 hari terhitung mulai tanggal 15-28 Juli 2024,” ucap Samsul Bahri.

Samsul Bahri mengatakan kegiatan Operasi Patuh Maung 2024 merupakan wujud kesiapan Polda Banten dan jajaran dalam menciptakan masyarakat yang tertib, patuh hukum dalam berlalu lintas. “Operasi ini diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan masyarakat dalam berlalu lintas, menurunkan fatalitas korban kecelakaan dan mengurangi tingkat pelanggaran lalu lintas,” kata Samsul Bahri.

Samsul Bahri menjelaskan tujuan dan target Operasi Patuh Maung 2024. “Operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib, lancar di lokasi rawan kecelakaan, pelanggaran dan kemacetan. Meningkatkan ketertiban, kepatuhan serta disiplin masyarakat dalam berlalu lintas,” katanya.

Baca juga :  Jalin Silaturahmi, Danrem 071/Wijayakusuma Komsos Dengan HDCI

Samsul Bahri juga mengatakan sasaran Operasi Patuh Maung 2024. “Tentunya sasaran dari Operasi ini pengendara sepeda motor dan mobil yang tidak menggunakan helm SNI, tidak menggunakan sabuk pengaman, melawan arus, menggunakan knalpot bodong, berboncengan lebih dari satu orang, berkendara dibawah pengaruh alkohol dan menggunakan HP saat berkendara,” jelas Samsul Bahri.

Kemudian Samsul Bahri juga menjelaskan metode yang digunakan dalam Operasi Patuh Maung 2024. “Dalam operasi ini kami menggunakan metode ETLE statis dan ETLE Mobile. Kemudian nanti jika dalam keadaan tertentu, petugas kita siapkan untuk tilang manual atau non elektronik pada saat pengaturan lalu lintas serta kita juga mengedepankan edukasi, sosialisasi dan tindakan-tindakan yang humanis,” terang Samsul Bahri. (red)