TANGERANG,Pelita.co – Beroperasinya galian C baru di Kampung Santri Kobet RT 13 / 04 Desa Kemiri Kecamatan Kemiri Kabupaten Tangerang di Keluhkan warga,
Pasalnya,Warga Keluhkan dampak kedalaman dari hasil galian C dikhawatirkan dapat menimbulkan korban jiwa jika banjir lantaran terlalu dekat dengan pemukiman, Alhasil sejumlah warga pun protes dan mendatangi galian pada Sabtu (22/09/2024).
Terpantau, Dua alat berat Excavator tengah melakukan aktivitas pengerukan dan pengangkatan tanah yang dimuat ke truck sehingga menciptakan kedalaman sekira lebih dari 5 meter,
” Saya si tidak mempersoalkan galian C tapi kalau kedalamannya lebih dari tiga meter, jelas kami tidak setuju karena ini bisa membahayakan warga,” Ujar ED (Inisial ) warga sekitar, Sabtu 22-09-2024.
Alasan kedalaman dan rentan tergelincir jika hujan, Kata Ed agar pihak galian merapihkan dan pasang cerucuk demi keamanan dan keselamatan warga saat melintas di galian,
” Ya tadi beberapa warga mendatangi lokasi galian dan mengusulkan agar pihak pelaksana galian merapihkan tepi bekas galian yang kerap dilintasi warga lalu memasang cerucuk bambu, Antisipasi agar aman dari longsor saat banjir, selain itu cerucuk buat keamanan warga saat melintas agar tidak terperosok ke lubang ,” Jelasnya,
Tambah ED selain masalah galian warga pun persoalkan jalan yang kerap dilintasi warga ( petani ) sebelumnya lebar 3 meter paska galian hanya tersisa 1/2 meter,
” Warga persoalkan jalan yang sebelumnya lebar 3 meter namun kini setelah ada galian kini tersisa 1/2 meter, itulah beberapa usulan warga kepada pihak galian,” Ungkapnya
Terpisah, Kasi trantib Kecamatan Kemiri Asep membenarkan hal tersebut, Bahkan pihaknya mendesak agar pihak (pelaksana) galian menindak lanjuti apa yang menjadi keluhan warga,
” Demi keamanan dan ketertiban tadi apa yang diusulkan warga terkait keluhan masalah jalan dan lainnya sudah saya sampaikan ke pihak pelaksana galian, terutama jalan yang sebelumnya 3 meter yang sekarang tersisa hanya 1/2 meter di kembalikan lagi karena jalan di tepi galian itu kerap digunakan warga aktivitas ke sawah maupun ke kebun, ” Pungkasnya saat di konfirmasi di Kantor Trantib.