Beranda News

Gelar Aksi Unras, Ratusan Warga Geruduk Kantor Desa Kelor Tuntut Truk Tanah di Stop

TANGERANG,Pelita.co – Ratusan warga Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, kabupaten Tangerang, menggelar unjuk rasa (Unras) didepan Kantor desa kelor kecamatan Sepatan timur kabupaten Tangerang, tadi sore,Jumat 07/04/23)

Secara bergantian warga menyampaikan aspirasinya mereka meminta pihak pengembang untuk segera mensosialisasikan kepada warga terkait kompensasi atau koordinasi lingkungan sekitar.

“kami berjuang untuk kepentingan masyarakat semua kok tapi lingkungan kami tidak di pikirkan sama sekali oleh pengembang,” kata salah satu warga di lokasi.

Dikatakannya, warga butuh penjelasan menyeluruh dari pengembang terkait lintas mobil yang melewati rumah kami pekerjaan pengurukan yang sangat berdampak pada lingkungan kampung wilayah mereka.

“Sebelum ada pengurukan, di kampung tidak pernah ada yang mengeluh rumah berserakan debu dan saat ini setiap hujan air yang licin masuk ke lingkungan,” ucapnya.

Hal inilah yang sebenarnya harus diperhatikan baik oleh pemerintah desa maupun pihak pengembang yakni dampak yang merugikan warga terkait pekerjaan pengurukan tersebut,bahkan minggu lalu juga ada yang terlindas truk tanah, tapi tidak ada upaya yang dilakukan baik oleh PT maupun Kades untuk berusaha mensosialisasikan hal tersebut.

Baca juga :  Satpol PP dan Damkar Beri Sosialisasi dan Simulasi Penanggulangan Bencana di SMPN 26 Purworejo

“Kita tidak menghalangi pekerjaan pengurukan itu, namun harusnya berbagai hal yang berhubungan dengan masyarakat luas disosialisasikan dulu termasuk dampak yang nantinya terjadi kepada masyarakat,” ujar

Sementara itu salah satu Ketua RT yang juga menyampaikan, perlu diketahui saat itu pekerjaan urugan sudah berlangsung sekitar 3 bulan dan pihak warga tidak mempermasalahkan hal itu.

“Kami bersama warga mulai bergerak mempertanyakan urugan tersebut setelah debu debu mulai masuk lingkungan saat hujan, dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya

Sementara itu Kepala Desa kelor ade saat melakukan mediasi kepada warga dan hadapan pihak pengembang.

“Saya sudah sampaikan kepada pengembang dan masyarakat khusus nya di wilayah desa saya bahwasanya warga saya akan menutup jalan ketika warga saya tidak di berikan kompensasi dari pengembang, ” Kata kades di ruangan.

Ketika awak media konfirmasi ke pihak pengembang Namun pihak pengembang enggan memberikan tanggapan

Baca juga :  Melalui Jumat Curhat, Kapolda Mendengar Langsung Masukan dan Keluhan Masyarakat