Beranda Entertainment

Hadiri Bimtek Peningkatan Produktivitas Padi, Vita Ervina Beri Batuan Bibit Padi Pada Petani Purworejo

PURWOREJO, Pelita.co– Vita Ervina, SE, MBA, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PDIP, hadir dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Produktivitas Padi dengan Mengintensifkan Pengendalian Hama dan Penyakit, di Ganesha Convention Hall, Jumat (17/6/22).

Hadir dalam kegiatan tersebut Ir. Warjito, MSi, Kepala BBPPMBTPH (Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura), Ir. Eko Anang SW, MMA, Kabid Sarana dan Penyuluhan Pertanian DKPP Kabupaten Purworejo, dan dua narasumber, Prof.Ir.Y. Andi Triyono, MSc, PhD, Guru Besar UGM.

Bimtek yang dibuka langsung oleh Vita Ervina, dengan diikuti 80 peserta dari para penyuluh pertanian dan para petani dari berbagai wilayah di Purworejo.

Vita Ervina mengatakan, Bimtek ini merupakan manivestasi dari kepedulian DPR RI terhadap produktivitas padi. Terkait dengan produktivitas dengan pengendalian hama dan penyakit, terutama di Purworejo yang rawan banjir, sehingga iklim tersebut akan meningkatkan OPT.

Baca juga :  Dengan Anggaran 2,7 M, Polsek Ngombol Dibangun 2 lantai

“Kita perlu mitigasi, sehingga profuktivitas pangan kita tidak terganggu dan tetap terjaga,” katanya.

Vita menyebutkan, Purworejo merupakan salah satu sentra komoditas tanaman pangan yaitu padi terbesar di Jawa tengah. Namun akibat perubahan musim yang tidak menentu pada akhir-akhir ini sering kali menyebabkan munculnya hama dan penyakit pada tanaman padi.

“Bimtek ini menjadi salah satu strategi program aksi dukungan Pemerintah bersama Komisi IV kepada masyarakat di sektor Pertanian dalam upaya “Membangun Indonesia Tangguh melalui pembangunan pertanian khususnya melalui sektor komoditas tanaman pangan,” terang Vita,

Menurut Vita, pemerintah harus terus menerus memberikan dukungan program bantuan yang langsung menyentuh dan berpihak kepada petani, mulai dari sisi hulu, pendampingan budidaya, seperti penyediaan benih unggul, pengembangan sumber daya petani, pengendalian hama dan penyakit, sampai dengan perumusan kebijakan di sektor hilirnya.

Baca juga :  Wujudkan Pemilu Damai 2024, Polri Bersama Wartawan Gelar Bhayangkara Presisi Seven Soccer Cup

“Program ini diberikan sebagai modal awal dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan di Indonesia,” ucap Vita.

Vita mengungkapkan, tanaman pangan menjadi salah salah satu bidang yang terdampak akibat perubahan iklim, munculnya hama dan penyakit baru. Perubahan siklus tanam, ketersediaan air akibat kemarau panjang, merupakan beberapa dampak yang ditimbulkan karena faktor tersebut.

“Kita harus antisipasi dalam menghadapi hama dan penyakit pada tanaman padi. Ini diperlukan transfer pengetahuan bagaimana kedepannya petani mampu menghadapi hama dan penyakit tanaman yang sewaktu-waktu akan muncul,” ucap Vita.

Sementara Eko Anang menjelaskan, kegiatan Bimtek ini merupakan suatu upaya untuk mendukung program dari Kementan dan DPR RI yaitu upaya melestarikan swasembada pangan.

Hal tersebut bisa dilakukan melalui peningkatan produksi dengan penguatan teknologi diantaranya penggunaan bibit unggul, penggunaan pukuk organik, penggunaan sistem tanam jajar legowo (Jarwo), dan teknologi yang lain.

Baca juga :  Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari Ke 67, Polda Metro Jaya Gelar Baksos

“Disamping itu, pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) itu juga merupakan faktor yang sangat menentukan terkait dengan upaya produksi yang sekarang ini materinya akan disampaikan dalam Bimtek dengan narasumber pakar-pakar dari UGM, dan dari provinsi Jateng,” jelas Eko Anang.

Terpisah, Warjito menambahkan, program kerja Kementan pada tahun 2022 ini adalah pemulihan ekonimi dengan peningkatan ketersediaan akses dan kualitas konsumsi pangan.

“Bantuan benih padi dan Alsistan terus kami berikan kepada petani di seluruh Indonesia. Secara nasional, kementan juga menargetkan produksi komoditas padi sebanyak 55,20 juta ton pada tahun 2022,” ungkapnya.

Untuk diketahui, usai kegiatan Vita berkesempatan menyerahkan bantuan benih padi pada petani yang terdampak bencana di Purworejo, dan diterima tiga perwakilan kelompok tani.