Beranda News

Harga Ekspor Batubara Jambi Terus Anjlok

Welly (29) Pengusaha Tambang Batubara Jambi.
Welly (29) Pengusaha Tambang Batubara Jambi. poto/pelita.co/fay

JAMBI, Pelita.co – Harga ekspor batubara Jambi terus anjlok, dan sekarang tinggal 48 dollar, atau Rp 710 ribu/ton, demikian dilaporkan Pelita.co, Sabtu sore (11/2-2023).

Pengusaha batubara Jambi Welly (29) dalam keterangannya mengungkapkan, anjloknya harga ekspor batubara Jambi ke China dan India, merupakan pukulan berat yang dialami pengusaha batubara di daerah ini, sebab selain harganya anjlok minat beli di kedua negara itu terus menurun.

Kondisi ini, terang Welly, jika harga ekspor batubara Jambi tidak segera kembali membaik, tidak tertutup kemungkinan seluruh pengusaha tambang batubara yang ada di Jambi bakal gulung tikar, alias bangkrut.

“Sebelumnya harga ekspor batubara Jambi berada diangka 50 dollar, tetapi sekarang ini tinggal 48 dollar,” ujarnya.

Dikatakan Ia, di tengah terus merosotnya harga ekspor batubara itu, justru harga angkut mengalami kenaikan, dari bibir tambang ke Pelabuhan Talang Duku sudah mencapai Rp 280 ribu/ton, dan belum lagi biaya pelabuhan Rp 57 ribu/ton.

Baca juga :  Gelar Konferensi Pers, Polda Jateng Sebut Angka Kecelakaan Menurun 31 Persen
Harga ekspor batubara Jambi merosot, dan sekarang tinggal 48 Dollar/ton.
Harga ekspor batubara Jambi merosot, dan sekarang tinggal 48 Dollar/ton. poto/pelita.co/fay.

Selain itu, biaya royanty PNBP (Pemasukan Negara Bukan Pajak) sebesar Rp 25 ribu/ton, PPh Rp 9.000/ton, serta biaya transitmen Rp 75 ribu/ton.

Dan jika itu dikalkulasikan seluruhnya harga ekspor batubara dengan biaya lain yang dikeluarga harga batubara tinggal Rp 210 ribu/ton.

Kondisi yang terjadi sekarang ini, di tengah terus merosotnya harga ekspor batubara Jambi, Pemerintah Jambi, terang Welly, diminta untuk segera mengambil langkah termasuk menekan terus naiknya harga angkut batubara dari bibir tambang ke Pelabuhan Talang Duku.

Sebab, jika tidak sebut Welly, bukan tidak mungkin seluruh kegiatan tambang batubara Jambi akan terhenti termasuk terhadap ribuan tenaga kerja yang ada di tambang, dan ini jelas cukup membahayakan banyak pihak. (sal/can/fay)