Beranda News

Harga Kedelai Tembus Angka 9.500 Para Pengrajin Tempe Mogok Produksi

TANGERANG. Pelita.co –  Bentuk protes terhadap pemerintah karena harga kacang kedelai impor terus mengalami kenaikan. Sahabat Pengrajin Tempe Pekalongan Indonesia (SPTP Indonesia ) melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari, mulai tanggal 1,2,3 Januari 2021.

Pantauan wartawan di beberapa pasar tradisional yang ada di wilayah Tangerang dan Jakarta Barat Jum’at (1/1/2021). Hari pertama aksi mogok produksi tempe, nampak terlihat dibeberapa pasar tradisional yang biasanya rame banyak penjual tempe, namun sekarang tempe susah ditemui.

Seperti di Pasar Ciputat Tangerang Selatan, Pasar Curug Kabupaten Tangerang, Pasar Babakan Kota Tangerang hingga Pasar Palmerah Jakarta Barat.

Haryanto Ketua Umum DPP SPTP Indonesia mengatakan, aksi mogok produksi selama tiga hari dari hari Jumat, Sabtu, Minggu tanggal 1,2,3 Januari 2021 merupakan bentuk protes terhadap pemerintah akibat harga kacang kedelai impor hampir setiap Minggu selalu mengalami kenaikan.

Baca juga :  Lomba Nasi Tumpeng Meriasi HUT RI Ke 74, Desa Cikasungka

“Sudah dua bulan terakhir harga kacang kedelai impor sudah lima kali mengalami kenaikan dari harga Rp 7.000 sekarang sudah mencapai Rp 9.500/kg,” katanya kepada wartawan.

Haryanto menambahkan, dengan adanya aksi mogok produksi, semoga pemerintah mendengar suara jeritan para pengrajin tempe yang saat ini mengalami kesulitan dan terancam gulung tikar.

“Para pengrajin tempe berharap agar harga kacang kedelai impor bisa turun lagi, agar bisa produksi dan tidak terus mengalami kerugian,” ujarnya.

Lanjut Haryanto, anggota SPTP Indonesia saat ini berjumlah kurang lebih ada 5.000 orang yang sudah ber KTA SPTP Indonesia dan tersebar di beberapa wilayah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta, Banten, Sumatra hingga Kalimantan.

“Semoga SPTP Indonesia semakin kompak, solid, guyub rukun serta selalu peduli sesama anggota,” pungkasnya.