Asahan, Sumut, Pelita.co,– Diikuti sekitar 89 Alumni IMM lintas generasi dan dihadiri seratusan Kader IMM Asahan Batubara dan Tanjung Balai, Musyawarah Daerah (Musda) II Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) resmi digelar, Kamis (28/12/23) di Lims Cafe Jalan Imam Bonjol Kisaran
Peserta Musda sempat mengusung lima nama sebagai Calon Ketua FOKAL IMM Asahan Masa Bhakti 2023-2028. Mereka yakni, Imran Ariadin SPdi MA, Yasir Ul Haque SH MH, Fahrul Rizal SH MH, Dianti Novita Marwa SH dan Kiki Komeini SE.
Setelah melalui tahapan visi misi, empat calon ketua menyatakan membulatkan tekad, lebih memilih permusyawaratan dibanding proses voting. Imran Ariadin mendapatkan dukungan penuh dan dipercaya secara aklamasi sebagai Ketua Pimpinan Daerah (PD) FOKAL IMM Asahan Masa Bhakti 2023-2028.
Musda juga menyepakati 8 nama sebagai Formatur untuk mendampingi Imran Ariadin dalam menyusun kepengurusan FOKAL IMM Asahan lima tahun ke depan. Mereka yakni, Yasir Ul Haque, Rahmawani, Anda Suhendra Rambe, Indra Sikoembang, Dianti Novita Marwa, Izhar Fuadi Lubis, Kiki Komeini dan Munajat.
Imran Ariadin dalam sambutan sebagai Ketua Terpilih mengatakan secara bersama dengan formatur menyusun kepengurusan PD FOKAL IMM Asahan. Komposisi paling lama sudah akan selesai di minggu kedua Januari 2024. Untuk itu, koordinasi intens dengan PW FOKAL IMM Sumut akan terus dilakukan.
“Kami akan mengakomodir kepengurusan lintas generasi. Pengurus baru nanti, tentu diharapkan bisa amanah, membawa FOKAL IMM Asahan menjadi lebih baik. Mampu sebagai perekat dan motor transformasi bagi Kader dan Alumni IMM, baik dalam menggapai cita-cita pribadi maupun ikatan,” ujar Imran.
Di tempat yang sama, Ketua FOKAL IMM Asahan 2018-2023, Fahrul Rizal dalam pembukaan Musda mengatakan bahwa Musda merupakan tuntutan organisasi dan menjadi suatu keharusan karena ada proses regenerasi di dalamnya. Ia berterimakasih kepada pengurus terdahulu, telah bersama melakukan amanah organisasi hingga tuntas periodesasi.
“Pengkaderan sesunguhnya bukan saja kita lakukan saat menjadi mahasiswa ataupun aktivis. Namun juga hingga menjadi alumni. Hanya, konsep kaderisasinya berbeda, lebih kepada ide dan gagasan serta berjalannya kelanjutan tongkat estafet kepengurusan FOKAL IMM Asahan,” pungkasnya.