JAMBI, Pelita.co β Ongkos angkut batubara dari bibir tambang ke Pelabuhan Talangduku, cukup tinggi (mahal), dan ini ancaman serius bagi pengusaha batubara di Provinsi Jambi.
Sejumlah pengusaha tambang batubara kepada Pelita.co, Selasa (10/1-2023) mengungkapkan, saat ini harga angkut batubara dari bibir tambang, seperti dari Mandiangin, Kabupaten Sarolangun ke Pelabuhan Talangduku, Kabupaten Muaro Jambi, sudah mencapai Rp 270 ribu s/d Rp 300 ribu/ton.
Padahal sebelumnya, harga angkut batubara itu hanya Rp 160 ribu/ton, demikian diungkapkan Alex Harianto salah satu pengusaha batubara yang juga memiliki beberapa tambang batubaranya di Provinsi Kalimantan.
Menurut Alex, terus naiknya harga angkut batubara yang diungkapkannya bukanlah bentuk protes kepada pihak pengusaha transportasi batubara di Provinsi Jambi, atau kepada pihak orang per orang pemilik truk angkut batubara.
Tetapi persoalannya, kenaikan harga angkut batubara lebih disebabkan banyaknya masalah yang dihadapi dalam pengangkutan batubara di perjalanan, dan ini jelas tidak bijaknya Pemerintah Provinsi Jambi dalam mengatur transportasi truk batubara itu.
Kalau sebelumnya, setiap truk angkutan batubara dari bibir tambang ke Pelabuhan Talangduku dalam sehari bisa dilakukan sekali angkut, tetapi untuk saat ini untuk sekali angkut batubara bisa mencapai tiga sampai empat hari baru sampai ke Pelabuhan Tangduku.
βIni yang membuat terus naiknya harga angkut batubara, sementara sopir truk pengangkut batubara di perjalanan semakin lama karena banyak proses yang harus diikuti pihak sopir,β terang Alex.
Sehingga, kondisi itu menjadi ancaman serius antara pihak pengusaha tambang batubara dengan pihak pengangkut batubara tersebut, dan untungnya harga ekspor batubara masih dalam kondisi baik, tetapi kalau untuk kebutuhan batubara dalam negeri harganya sudah tidak mencukupi. (m.fayed/candra/sal)