Roma, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi Syuhud menyampaikan pidato perdamaian pada acara International Meeting For Peace, Religion and Culture in Dialgue, dengan mengangkat tema The Cry For Peace, di Convention Center La Nuvola, Rome, Italy, yang digelar Community of Sant’Egidio pada Minggu hingga Selasa (23-25/10/2022).
KH Marsudi Syuhud, menyampaikan pidatonya berjudul “The Responsibility of Religions in the Crisis of Globalization”. Pidatonya menyampaikan keprihatinannya terhadap konflik di banyak negara muslim yang tidak kunjung selesai serta perang Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut.
Dihadapan tokoh politik, sosial, dan agama sedunia, Kiai Marsudi Syuhud menyerukan untuk mengedepankan dialog dalam penyelesaian konfliknya, sebagaimana dalam ajaran Agama Islam wasyawir hum fil amry, bermusyawarahlah dalam segala hal problem problem kehidupan termasuk perang.
“Karena perang hanya akan membawa kerusakan, membawa dendam, membawa permusuhan dan membawa kehancuran, perang adalah jalan yang tidak dapat kembali juga kekerasan adalah jalan yang tidak dapat kembali, ketika perang dimulai, begitu banyak korban dan luka tercipta. Tidak ada jalan kembali untuk orang mati. Masa depan seperti apa yang bisa kita bangun untuk anak-anak kita?,” katanya dalam pidatonya pada penutupan acara tersebut, Selasa (25/10/2022).
Dalam kaitan Konferensi Perdamaian ini Marsudi juga menyampaikan di forum tersebut bahwa Majlis Ulama Indonesia (MUI) akan mengadakan acara Konferensi International untuk perdamaian yang akan dihadiri oleh pemimpin Agama-agama yang akan dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 4-6 Desember 2022.
“Kami Majelis Ulama Indonesi akan menggelar Konferensi Internasional untuk perdamaaian dunia pada awal desember 2022, serta bersamaan dengan acara G20 di Bali juga akan diadakan R 20, yang digagas oleh PBNU dan Muslem World League,” paparnya
Untuk itu, sambungnya, Majelis Ulama Indonesia mendukung terselenggaranya Musyawarah Agama 20 yang membahas tanggung jawab Agama dalam mengatasi krisis global yang akan diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan G 20 di Bali Indonesia. Dan dialog Internasional antar pemuka Agama yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 4-6 Desember 2022 tahun ini.
Kiai Marsudi menutup pidatonya dengan pesan dan doa untuk perdamaian dan keselamatan, dalam pesannya ia mengajak untuk tidak berhenti membangun perdamaian.
“Don’t stop building peace untill we have a eest in peace,” pesan Kiai Marsudi
Dalam closing statements Kiai Marsudi membacakan doa perdamaian untuk keselamatan
اللهم انت السلام، ومنك السلام، واليك يعود السلام، فحينا ربنا بالسلام، وادخلنا جنة دار السلام.
Dari hasil diskusi yang sangat beragam latar belakang Agama ini, menghasilkan seruan Appeal For Peace Of Rome (Seruan perdamaian Roma). yang dengan tegas menyampaikan Humanity must end war, or it will be war that ends humanity, kemanusiaan harus mengakhiri perang atau perang akan mengakhiri kemanusiaan.