Beranda News

Jaga Keindahan Pantai,Pemdes Hililintir Diminta Tegas Larang Aktivitas Penambangan Pasir Pantai Nanga Kolang Dan Wae Maras Manggarai NTT

Warga Kampung Wae Maras, Desa Hilihintir,Kecamatan Satar Mese Barat,kabupaten Manggarai,NTT, Vinsensius Ato

MANGGARAI NTT, PELITA.CO- Pantai Nanga Kolang dan Wae maras, desa Hililintir, kecamatan Satar Mese Barat, kabupaten Manggarai provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu objek wisata  alam  yang hingga saat ini masih belum banyak diketahui publik

Masyarakat setempat mengenal pantai Nanga Kolang dan Wae Maras ini dengan sebutan pantai pasir putih

Pasir putih yang berada di sepanjang pantai Nanga Kolang dan Wae Maras desa Hililintir ini memberikan kenikmatan tersendiri dan dapat memanjakan mata para pengunjungnya

Selain keindahan pantai dengan pasir putihnya, pantai Naga Kolang dan Wae Maras juga menyuguhkan keindahan alam lainnya. Dari pantai Nanga Kolang dan Wae maras, pengunjung dapat melihat keindahan pulau Mules

Namun dibalik keindahan yang luar biasa ini, pantai Nanga Kolang dan Wae Maras terlihat masih belum terawat. Sampah masih terlihat di sepanjang pantai

Tidak hanya itu, keindahan pantai Nanga Kolang dan Wae Maras terancam rusak dengan aktivitas penambangan atau pengerukan pasir oleh mayarakat

Vinsensius Ato, warga RT 09 desa Hilihintir yang berhasil diwawancarai Media ini  mengatakan bahwa selama ini banyak terjadi aktivitas penambangan atau pengambilan  pasir putih di pantai Nanga Kolang. Selasa 11 Juli 2022

Ia berpendapat bahwa aktivitas itu dapat mengancam keberadaan pantai Nanga Kolang dan Wae Maras. Selain dapat merusak keindahan alamnya, aktivitas itu juga dapat mengancam kenyamanan masyarakat yang tinggal di dekat pantai, termasuk Dirinya

Baca juga :  10 Ribu masker Kain di bagian di Pasar Cikasungka dan Pasar Adiyasa Solear

Vinsen mengatakan bahwa pengambilan atau pengerukan pasir dapat mengakibatkan terkikisnya garis batas pantai

Mengantisipasi itu, Vinsen meminta pemerintah desa Hililintir agar tegas melarang masyarakat untuk mengambil pasir dan batu di pantai Nanga Kolang dan Wae Maras

Ia mengaku bahwa Dirinya telah menyampaikan hal tersebut kepada Sekretaris desa Hililintir beberapa waktu lalu, namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut

Menurutnya, aktivitas penambangan pasir ini tidak akan berhenti apabila pemerintah desa tidak mengambil langkah tegas untuk melarangnya

Vinsen mengatakan bahwa setelah tidak direspon Sekdes, Dirinya juga sempat ikut mengambil pasir di pantai Nanga Kolang. Aktivitas itu Ia lakukan sebagai bentuk protes atas tidak diresponya apa yang telah Ia sampaikan

Vinsen yang juga merupakan mantan ketu RT 09 Dusun Muku Tee, desa Hililintir ini mengungkapkan bahwa pantai Nanga Kolang dan Wae Maras banyak dikunjungi warga lokal

Menurutnya,jumlah pengunjung meningkat signifikan pada momen Natal dan Tahun baru, diperkirakan mencapai ribuan orang

Agar para pengunjung saat natal dan tahun baru itu terlayani dengan baik, warga kampung Wae Maras membentuk panitia untuk mengelola sementara

Setiap pengunjung dikenai tarif masuk hanya sebesar Rp.1000 (seribu rupiah) per orang, parkir kendaraan roda dua Rp.5000 (lima ribu) dan Rp.25.000 (dua puluh lima ribu) untuk kendaraan roda 4 (empat)

Baca juga :  Cegah Munculnya Kriminalisasi Wartawan, PWI Banten Bentuk Tim Khusus

Namun Vinsen mengatakan bahwa tarif masuk tersebut tidak dipaksakan, panitia memaklumi apabila pengunjung tidak memiliki uang

Pantai Nanga Kolang,Desa Hilihintir

Melki Judiwan, seorang warga Satar Mese Barat lainnya mengatakan bahwa pantai pasir putih Nanga Kolang dan Wae Maras adalah salah satu objek pariwisata potensial yag terletak di selatan Mnggarai

Sebagai masyarakat, Melki Judiwan yang merupakan warga desa Popo Satar Mese Barat ini berharap agar pemerintah menetapkan Nanga Kolang dan Wae Maras sebagai salah satu daestinasi wisata

Karena itu menurutnya, pemerintah harus menata dan mengelola kekayaan alam ini dengan baik namun tidak menghilangkan keasliannya

Melki juga mendukung eksistensi pantai Nanga Kolang dan Wae Maras, oleh karena itu Ia juga meminta agar paair putih yang merupakan ikonnya itu tidak boleh diambil

Menurut Melki Judiwan, apabila pantai ini dikelola dgn baik tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat sekitar sebab dengan sendirinya masyarakat membuka usaha (UMKM)

Ia mengatakan bahwa pariwisata adalah salah satu sektor penyumbang APBD kabupaten Manggarai, daerah potensial pariwisata harus ditata dan dikelola dengan baik dan maksimal

Bernadus Brahi, salah seorang pengunjung yang sempat diwawancarai Media ini di pantai Wae Maras mengaku sangat takjub dengan keindahan pantai Nanga Kolang dan Wae Maras

Baca juga :  Lomba Gerak Jalan HUT PPM Ke 41, Tim FKPPI Purworejo Berhasil Raih Juara Favorit Se Jateng

Pengunjung, asal Elar Manggarai Timur yang berdomisili di kelurahan Bangka Leda Manggarai ini mengatakan bahwa pantai Nanga Kolang dan Wae Maras ini adalah pariwisata yang sangat potenaial

Spot pariwisata potensial ini tambahnya adalah aset yang dimiliki kabupaten Manggarai, olwh karena itu menurutnya pantai ini harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat

Dus Brahi berpendapat bahwa pantai Nanga Kolang dan Wae Maras tidak hanya berbicara soal pariwisata saja tetapi keberadaan pantai yang berada di selatan Manggarai ini sangat berpeluang untuk dijadikan sebagai akses jalur ekonomi

Pantai ini tambahnya harus dibangun dermaga niaga agar aktivitas perdagangan antar kabupaten di NTT dan luar NTT dapat terakses dengan maksimal mengingat Satar Mese Raya merupakan kawasan pertanian dan peternakan

Jika dermaga niaga ini dibangun  tambahnya maka akses jual beli hasil pertanian dan peternakan akan semakin mudah sehingga masyarakat Satar Mese tidak lagi mengalami kesulitan akses jual beli

Dus Brahi meminta masyarakat untuk menjaga pantai Nanga Kolang dan Wae Maras untuk menjaganya dengan bijak sehingga suatu saat sangat bermanfaat terhadap peningkatan dan kesejahteraan masyarakat itu sendiri