Beranda News

Kapolres Manggarai Tegaskan Anggotanya Hanya Menjalankan Tugas Pengamanan

MANGGARAI NTT, PEITA.CO- Kapolres Manggarai NTT, Edwin Saleh membantah tudingan sejumlah pihak yang menyebut aparat kepolisian melakukan tindakan kekerasan dan penganiayaan saat melaksanakan pengamanan aksi masyarakat yang menolak proyek strategis nasional (PSN) geotermal di Poco Leok kecamatan Satar Mese beberapa hari lalu

Ia menegaskan bahwa berdasarkan fakta di lapangan, tidak ada tindakan kekerasan atau penganiayaan serta penangkapan terhadap masyarakat termasuk seorang jurnalis saat pengamanan di Poco Leok itu

“Terkait pelaksanaan pengamanan salah satu proyek strategi nasional yang ada di Manggarai, perlu saya sampaikan saya tegaskan bahwasannya berita yang beredar ada terjadi penganiayaan dilakukan oleh anggota kami. Berdasarkan fakta dan laporan pengamanan itu, tidak ada” ungkap Edwin dalam keterangan pers di Ruteng pada Sabtu 5 Oktober 2024

Pernyataan itu sekaligus membantah sejumlah yang menyebutkan bahwa pihak polres Manggarai melakukan tindakan penganiayaan dan kekerasan serta penangkapan terhadap masyarakat termasuk salah seorang jurnalis

Tudingan adanya tindakan kekeran oleh aparat keamanan ini ramai diberitakan dan juga sempat disuarakan oleh mahasiswa di Ruteng dalam aksi demonstrasi yang digelar beberapa hari lalu

Edwin menegaskan bahwa anggotanya hanya menjalankan tugas pengamanan untuk menjamin keselamatan dan keamanan semua pihak termasuk yang pro maupun kontra terhadap pembangunan PSN geotermal itu

Baca juga :  UPK DAPM Purworejo Gelar Jambore Nasional

“Perlu saya jelaskan terkait pengamanan itu, itu adalah kewajiban kami” ungkap Edwin

Edwin meyakini bahwa pasti terjadi hal yang tidak diinginkan apabila pihaknya tidak melakukan pengamanan saat itu sebab antara yang kontra dan pro pasti akan melakukan sesuai apa yang mereka inginkan

Ia menegaskan bahwa kehadiran anggotanya untuk mencegah semua hal yang tidak diinginkan itu terjadi

Edwin juga membantah laporan adanya penyekapan dan penyiksaan terhadap pemimpin redaksi media (Pemred) Floresa

Dirinya menyebutkan bahwa yang dilakukan anggotanya adalah mengamankan bukan penangkapan sebab kata penangkapan adalah bahasa penegakkan hukum

Pengamanan itu tambahnya bertujuan agar yang bersangkutan tidak menjadi korban atau pelaku tindak pidana

Saat diamankan kata Edwin, anggotanya tidak mengetahui itu adalah jurnalis meskipun Ia mengaku seorang jurnalis karena saat ditanya atau diminta identitasnya, yang bersangkutan tidak bisa membuktikannya

“Kenapa kami tidak mengatakan menggiring yang bersangkutan ini selaku jurnalis karena disaat kita minta identitas,yang bersangkutan tidak membuktikannya” tutur Edwin

Seorang jurnalis apalagi Pemred tambahnya harus memahami kode etik dan SOP di mana kelengkapan seperti id card harus selalu dibawa

Baca juga :  Proyek Rehab SDN Wanakerta IV Abaikan K3

Meski demikian Edwin tidak keberatan apabila pihaknya dilaporkan. Ia menyebut itu adalah hak setiap orang sekaligus bagian dari evaluasi kinerja mereka

Sekali lagi Edwin menegaskan bahwa tidak ada penganiayaan, kekerasan, penyekapan dan penyiksaan sebagaimana yang dilaporkan dan diberitakan

Hal itu menurutnya dibuktikan bahwa yang bersangkutan diberikan makanan oleh anggota polisi dan sore harinya dilepas kembali

Edwin mengatakan bahwa pola pengamanan yang dilakukan oleh anggotanya sesuai SOP

Dirinya memastikan tidak ada orang yang disebut jadi korban tindakan kekerasan aparat kepolisian itu masuk rumah sakit, yang ada adalah cek kesehatan dan datanya dimiliki oleh pihak kepolisian

Hal itu dipastikan tidak ada karena anggotanya telah diperintahkan untuk langsung melakukan pengecekan namun tidak ada

Kepala kepolisian yang memiliki otorita pengamanan dan penegakkan hukum di wilayah kabupaten Manggarai ini mengajak semua pihak untuk membawa kesejukan dan kedamaian tanpa membuat kegaduhan di tengah masyarakat dan media sosial dengan ego masing masing

Edwin mengaku tetap berpikir positif meski tudingan tindakan kekerasan,penganiayaan, penyekapan dan penyiksaan dialamatkan ke Ia dan anggotanya pasca pengamanan Geotermal si Poco Leok

Baca juga :  Dirjen Pemdes Kemendagri Tegaskan Desa di Konawe Tidak Fiktif Namun Cacat Hukum

Ia meyakini semua pihak memiliki niat baik membangun Manggarai namun dengan cara yang berbeda

Karena itu Ia tidak melihat yang kontra terhadap geotermal poco leok pihak yang bersalah namun cara mereka adalah dapat juga membawa manfaat

Kepada pihak yang pro diingatkan untuk tidak kebablasan dan tidak menganggap yang kontra adalah saah

Pembangunan geotermal Poco Leok kata Edwin adalah proyek strategis nasional (PSN) yang oleh Kapolri menjadikan itu fokus pengamanan agar pelaksanaannya tidak terhambat dan selesai tepat waktu

Karena itulah Kepolisian Resor Manggarai menjalankan kewajiban mereka mengamankan agar memastikan pembangunan PSN itu berjalan aman dan lancar tepat waktu serta tidak ada yang menjadi korban oleh karena perbedaan pandangan

Edwin berharap semua elemen masyarakat Manggarai selalu menebar kesejukan dan kedamaian agar semua proses pembangunan di Manggarai tidak mengalami hambatan

Dalam konferensi pers itu, Edwin memberikan masukan kepada Pemda Manggarai untuk sering duduk bersama atau ngopi bareng dengan semua stakeholder sambil berdiskusi ringan terkait berbagai hal