Beranda News

Kejagung Didesak Periksa Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat

Yudha Abmarzha.
Yudha Abmarzha.poto/pelita.co/ist

KUALA TUNGKAL, Pelita.co – Suara Pemuda Anti Korupsi Jambi (SpeakJambi), mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia untuk segera melakukan pemeriksaan terhadap Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabar), Provinsi Jambi, Anwar Sadat.

Selain Anwar Sadat, Ketua SpeakJambi Yudha Abmarzha dalam keterangannya kepada Pelita.co, Sabtu sore (19/11-2022) mengatakan, pihaknya juga minta agar Direktur PDAM Tirta Pengabuan serta sejumlah pejabat yang terlibat turut diperiksa.

Pasalnya, terang Yudha, terkait alokasi anggaran subsidi tahun 2021 sebesar Rp 7 miliar ke PDAM Tirta Pengabuan, ternyata tidak dapat dipertanggung jawabkan.

” Kejaksaan Agung Republik Indonesia untuk dapat memeriksa Bupati Anwar Sadat, dan Direktur PDAM Tirta Pengabuan serta Kabag perekonomian berdasarkan data yang kita miliki dimana terdapat belanja subsidi kepada PDAM tahun 2021 yang dianggap tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi, sebut Yudha, serta tidak adanya juga laporan realisasi penggunaan subsidi untuk PDAM Tirta Pengabuan di tahun 2020, hal ini yang menyebabkan ada dugaan penyalahgunaan dana subsidi yang diberikan kepada PDAM Tirta Pengabuan.

Baca juga :  Cara Polisi Mencintaimu
PDAM Tirta Pengabuan.
PDAM Tirta Pengabuan. poto/pelita.co/ist

Untuk diketahui, sebut Yudha, Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada TA 2021 menganggarkan Belanja Subsidi sebesar Rp7.043.441.650,00 dengan realisasi sebesar Rp7.043.441.650,00 atau 100%. Perangkat daerah yang ditunjuk bupati sebagai pengelola anggaran belanja subsidi adalah Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah.

Mekanisme pembayaran subsidi kepada PDAM Tirta Pengabuan TA 2021 diatur melalui Keputusan Bupati Nomor 175/Kep.Bup/2021 tanggal 16 Februari 2021 tentang Pemberian Subsidi Pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat TA 2021. Hasil pemeriksaan yang dilakukan BPK RI atas pemberian subsidi berupa mekanisme, usulan serta pertanggungjawaban subsidi menunjukkan sebagai berikut:

A. Keputusan Bupati Nomor 175/Kep.Bup/2021 tentang Pemberian Subsidi pada PDAM Tirta Pengabuan Kabupaten Tanjung Jabung Barat TA 2021 tersebut belum memedomani Permendagri Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum. Keputusan Bupati tersebut tidak mengatur mekanisme perhitungan subsidi berdasarkan perhitungan selisih tarif, dokumen penyampaian usulan, penilaian usulan, dan pelaporan dan pertanggungjawaban.

Baca juga :  Kemendagri, KPK, dan BPKP Terus Lakukan Upaya Perbaikan MCP

B. PDAM Tirta Pengabuan selaku penerima subsidi tidak menyampaikan laporan realisasi penggunaan subsidi Tahun 2020 dalam pengajuan usulan subsidi Tahun 2021. PDAM Tirta Pengabuan hanya menyampaikan proyeksi penghitungan alokasi subsidi (usulan subsidi) dengan besaran sebesar Rp7.043.441.650,00

C. Dalam perhitungan proyeksi tersebut termasuk Biaya Umum dan Administrasi sebesar Rp287.600.000,00 yang digunakan untuk membayar iuran pensiun pegawai. Biaya iuran pensiun pegawai tersebut tidak berkaitan langsung dengan operasional produksi, sehingga tidak seharusnya dimasukkan dalam komponen usulan subsidi.

D. Selain hal di atas, PDAM Tirta Pengabuan belum menyampaikan laporan realisasi penggunaan realisasi subsidi Tahun 2021 sebagai pertanggungjawaban. Melainkan hanya menyampaikan laporan operasional bulanan dan surat pertanggungjawaban (SPJ) kepada Bagian Perencanaan Keuangan Sekretariat Daerah. Terhadap SPJ beserta bukti-bukti tersebut tidak dilakukan verifikasi oleh Sekretariat Daerah, sehingga jumlah bukti valid penggunaan belanja subsidi tidak diketahui.

E. Berdasarkan pemeriksaan atas SPJ yang dilakukan bersama dengan PDAM dan Bagian Perencanaan Keuangan Sekretariat Daerah diketahui bahwa penggunaan subsidi diantaranya digunakan untuk pelunasan utang pekerjaan perbaikan pipa pada Tahun 2020 sebesar Rp135.924.000,00 dan pembayaran iuran pensiun sebesar Rp212.302.343,00 ” jelasnya

Baca juga :  Joget Tak Senonoh Dikritisi Mahasiswa Asahan, Anggap Pemkab dan APH Lakukan Pembiaran

Berdasarkan Kronologis diatas, sebut Yudha, dapat kami simpulkan adanya dugaan Penyimpangan sebagai Berikut :

a. Permasalahan tersebut mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak dapat menilai kewajaran penggunaan subsidi.

b. usulan dan pertanggungjawaban belanja subsidi belum sesuai ketentuan. Dimana Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

• Permendagri Nomor 70 Tahun 2016 tentang Pedoman Pemberian Subsidi dari Pemerintah Daerah kepada Badan Usaha Milik Daerah Penyelenggara Sistem Penyediaan Air Minum:

• Permendagri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan, Lampiran Bab II Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah huruf D.2.d. Belanja Subsidi.
c. Dengan tidak adanya laporan pertanggungjawaban dana subsidi tersebut diduga ada perbuatan yang melawan hukum dan undang-undang serta tidak diyakini laporan keuangan di PDAM Tirta Pengabuan tidak sesuai dengan sebenarnya ” jelasnya.

Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat, terkait dudaan adanya penyimpangan anggaran subsidi di PDAM Tirta Pengabuan, belum berhasil dikonfirmasihkan. (***)