Beranda News

Kembangkan Motor Listrik Di Flores, PLN UIP Nusa Tenggara Buka Pelatihan Konversi Motor BBM Ke Motor Listrik Di Ruteng Manggarai

Pembukaan Pelatihan Konversi Motor Tenaga BBM Ke Tenaga Listrik Di SMK St. Aloysius Ruteng Manggarai, NTT

MANGGARAI NTT, PELITA.CO- PT.PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara (Nusra) terus berupaya untuk mengembangkan penggunaan kendaraan bermotor  bertenaga listrik di wilayah pulau Flores, Nusa Tenggara Timur

Upaya itu dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah akan terwujudnya  Net Zero Emission (NZE) yang ditargetkan akan dicapai pada tahun 2060 mendatang

Pengembangan penggunaan kendaraan bermotor tenaga listrik ini akan dikembangkan PLN di wilayah Flores, Nusa Tenggara Timur dan menjadidan kabupaten Manggarai sebagai pusat pelatihan dan pengembngannya

Untuk mencapai itu PLN bersama Pemkab Manggarai terlebih dahulu mempersipkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni melalui kegiatan Pelatihan Konversi Motor BBM ke Listrik dan menargetkan SMK sebagai pusat pelatihan dengan menghadirkan instruktur berkompeten

SMK St. Aloysius Ruteng kabupaten Manggarai merupakan sekolah yang dijadikan tempat dilaksanakannya pelatihan konversi motor BBM ke Listrik yang pertama kali dilaksanakan oleh PLN UIP Nusra di Flores

Pelatihan itu dimulai pada Selasa 23 Januari 2024 dan rencananya akan berlangsung selama 4 hari ke depan

Bupati Manggarai, Hery Nabit, hadir di hari pertama sekaligus secara resmi membuka pelatihan tersebut didampingi Manajer UPP Nusa Tenggara 2,  Harnandi Adhityo

Bupati Manggarai, Herybertus Nabit (tengah)

Bupati Hery Nabit mengatakan bahwa pelatihan itu adalah tahap awal dari misi besar sebab ia yakin bahwa dampak besar dari pelatihan itu akan dirasakan 10 hingga 15 tahun ke depan baik terhadap masyarakat maupun lingkungan

Baca juga :  Polda Banten Laksanakan Pelatihan Public Speaking Bersama Influencer dan MC

“Saya kira pelatihan konversi kendaraan dari tenaga BBM menjadi tenaga listrik kali ini adalah kerja kecil yang dalam 10-15 tahun ke depan kerja kecil ini menjadi kerja besar karena dampaknya akan sangat besar, baik bagi masyarakat maupun lingkungan” ungkap politisi PDIP itu

Ia menyebut bahwa digelarnya pelatihan tersebut adalah bagian dari tindak lanjut komunikasi yang Ia bangun sebelumnya dengan pihak PLN

Hery Nabit berharap agar peserta dapat mengikuti pelatihan itu dengan baik dan sungguh sungguh agar ilmu yang didapat itu bermanfaat, tidak saja bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi orang lain sehingga rencana penggunaan kendaraan listrik di Manggarai atau Flores dapat tercapai

Hery Nabit mengatakan bahwa yang dibutuhkan Manggarai saat ini adalah kerja nyata dan tidak harus kerja besar, dimulai dari kerja kecil

“Yang dibutuhkan Manggarai hari ini adalah kerja nyata,  tidak perlu kerja besar, dimulai dari kerja kecil” ungkapnya

Pihak PLN disebutnya sebagai orang baik yang dikirimkan untuk turut membangun Manggarai. orang baik ini tambahnya dengan caranya sendiri berkontribusi bagi masyarakat Manggarai keseluruhan

Dirinya lantas menyampaikan terimakaaihnya kepada pihak PLN

Ia juga berterimakaaih kepada SMK St. Aloysius karena telah membuka diri dan bersedia untuk menjadi tempat diselenggarakannya pelatihan tersebut

Baca juga :  Harga Cabe Merah Anjlok, Harga Karet dan Pinang Terduduk di Jambi

Sementara itu Manajer Unit Pelaksana Proyek (UPP) Nusa Tenggara 2, R. Harnandi Adhityo mengatakan bahwa pelatihan itu merupakan bagian dari program transisi energi nasional, dan salah satunya adalah konversi kendaraan bermotor tenaga BBM ke tenaga listrik

Foto Bersama Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, Manajer UPP Nusra 2 Bersama Kepala Sekolah SMK St. Aloysius

PLN tambahnya memiliki komitme untuk mencapai target net zero emision pada tahun 2060 mendatang sebagaimana yang dicanangkan oleh pemerintah

“Kami tentu berkomitmen, karena kami diberikan target oleh pemerintah bahwa di tahun 2060 itu harus net zero emision

Peltihan konversi motor BBM ke listrik di kabupaten Manggarai ini disebutnya sebagai pelatihan pertama di pulau Flores

Hernandi berharap agar ke depan penggunaan motor tenaga listrik akan terus berkembang dan meningkat

Menurutnya, Flores adalah wilayah yang alamnya masih hijau dan masih jauh dari polusi udara ketimbang wilayah pulau jawa. Namun demikian harus diantisipasi sejak dini agar lingkungan tetap gijau dan terjaga

Terkait  terkait energi hijau Hernandi mengaku masih di bawah 20 persen. Target ke depannya 30 sampai dengan 40 persen

“Untuk energi hijau sekarang masih di bawah 20 persen, target kami sekitar 30 sampai 40 persen untuk beberapa tahun ke depan” ungkapnya

Pelatihan konversi motor BBM ke listrik ini menurutnya salah satu tahapan untuk mencapai hal tersebut dan akan terus dilakukan secara bertahap

Baca juga :  2023, Jambi Perjuangkan Ribuan Lebih K3

Secara nasional penggunaan motor listrik tambahnya sudah semakin meningkat dan itu masih terbatas di pulau jawa saja karena selama ini yang siap secara infrastruktur hanya di jawa

Hernandi berterimakasih kepada pemerintah kabupaten Manggarai karena telah bersama sama mendukung kegiatan yang dilakukan PLN

Sementara itu, kepala SMK St. Aloysius menyambut baik terlaksananya pelatihan konversi motor tenaga BBM ke tenaga listrik di sekolah yang dipimpinnya itu

Menurutnya, kegiatan pelatihan konversi motor tenaga BBM ke listrik ini adalah bentuk jawaban dari PLN atas proposal yang telah pihaknya ajukan, karena itu Ia berterimakasih kepada PLN

Ia juga berterimakasih kepada Bupati Manggarai karena telah memeberikan rujukan kepada PLN sehingga memilih SMK St. Aloysius sebagai tempat dilaksanakannya pelatihan tersebut

Ia berharap agar seluruh peserta nantinya akan menjadi ahli dalam mengkonversi motor  BBM ke motor listrik. sehingga ilmunya dapat bermanfaat dengan dibagikan kepada orang lain, sebab menurutnya, ilmu itu berguna apabila dibagikan dan bermanfaat bagi orang lain

Susana Penyambutan Bupati Manggarai Dan Pihak UPP Nusa Tenggara 2 Di SMK St.Aloysius Ruteng

Kedatangan bupati Manggarai dan rombongan PT. PLN UIP Nusa Tenggara  di SMK St. Aloysius diterima secara budaya Manggarai serta dipakaikan topi ‘Songke’ dan juga dikalungkan selendang songke khas Manggarai

Setalah prosesi  penerimaan secara budaya Manggarai itu, bupati dan rombongan PLN langsung menuju tempat dilangsungkannya pembukaan pelatihan tersebut