PURWOREJO,Pelita.co – Kuliah Umum dalam rangka Dies Natalis Akper Pemkab Purworejo ke 17, merupakan puncak semua kegiatan Dies natalis yang sudah diadakan sebelumnya. Kegiatan yang diadakan di halaman Akper Pemkab Purworejo, diikuti semua mahasiswa Akper Pemkab Purworejo, tamu undangan dan beberapa alumni Akper, Senin (22/04/19).
Dengan tema “Pengelolaan dan Pengembangan Institusi Pendidikan Kesehatan Khususnya Keperawatan di Era Revolusi Industri 4.0”
Kuliah Umum mengadirkan tiga pembicara yakni Rektor Universitas Wahid Hasyim Semarang, Prof Dr Mahmutarom SH MHum, dan Bupati Purworejo yang diwakili Kepala Dinas Kominfo, Sigit Budi Mulyanto MM, dan Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Purworejo Luhur Pambudi Mulyono ST MM, dengan moderator dr. Ika Endah Lestariningsih, Sp.KJ, M.Kes, wakil direktur RSUD Purworejo.
Dalam Kuliah Umum Luhur Pambudi berpesan kepada mahasiswa agar tidak hanya berpikir untuk kepentingan dirinya sendiri, sebaliknya, mahasiswa harus ikut berkontribusi terhadap bangsa dan negara, sesuai dengan kapasitasnya.
Sementara itu Mahmutarom lebih menekankan pada kiat-kiat menuju sukses, dengan pendekatan kultural religius. Hal itu sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia.
Sedangkan Sigit Budi Mulyono menyampaikan tentang Institusi Pendidikan Kesehatan Menyongsong Era Disrupsi. Menurutnya, era Revolusi Industri 4.0 dimana akan terjadi banyak perubahan dalam setiap segi kehidupan.
Senada dengan Prof Dr Mahmutarom.
Direktur Akper Pemkab Wahidin SKep Ns M.Kep yang didampingin Ketua Yayasan Drs. Bambang Aryawan MM Menurutnya, Era Revolusi Industri menyerang bangsa tidak melalui bentuk fisik, melainkan pemikiran.
Setelah acara Kuliah Umum selesai, Direktur Akper Pemkab Purworejo, Wahidin, S.Kep, Ns, M.Kes, menyampaikan, tentang pengelolaan Akper Pemkab Purworejo dan status Akper Pemkab kepada wartawan saat Pers Rilies.
“Bahwa Akademi Keperawatan ini terdaftar di Direktorat Pendidikan Tinggi, dengan nama Akper Pemkab Purworejo, dan berada dibawah naungan yayasan yang dimiliki oleh Pemkab Purworejo, Yayasan didirikan sesuai perundang-undangan yang berlaku. Jika memang payung hukumnya tak jelas, tentunya Akper Pemkab Purworejo diblokir sejak dulu,” jelas Wahidin, yang didampingi ketua yayasan, Bambang Aryawan.
Dengan satatus tersebut Wahidin berharap masyarakat bisa lebih mempercayakan pendidikan anak-anaknya pada Akper Pemkab Purworejo. Karena prodinya sudah terakreditasi B, dan secara institusi, saat ini sedang dalam proses akreditasi.
Bahkan lulusan Akper Pemkab Purworejo sudah meluluskan ratusan alumni yang sekaranga sudah bekerja di berbagai rumah sakit di Purworejo dan sekitarnya. Bahkan sebagian besar sudah menjadi PNS, dan ada yang bekerja di rumah sakit di negara Jepang, pungkas Wahidin.(Wan)