Beranda News

Kunjungan Ganas Annar MUI Pusat Bersama Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido

Kunjungan Gannas Annar MUI Pusat Bersama Balai Rehabilitasi BNN Lido di Jakarta,(foto;dok istimewa)

JAKARTA,Pelita.co – Gerakan Nasional Anti (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan kepada Balai Besar Rehabilitasi Badan Nasional () Lido, bertempat di Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Kamis (11/7/2024).

Ketua Ganas Annar MUI, Dr. Titik Haryati, mengatakan permasalahan narkoba terus mengalami peningkatan, bahkan bukan hanya kepada masyarakat, tetapi telah masuk ke dalam lembaga hukum dan lembaga .

Kemudian, Titik menyampaikan peredaran narkoba di perguruan tinggi tercatat sebanyak 32 persen kalangan anak remaja dan telah terkontaminasi masuk kepada narkoba.

Sementara itu, Jeffry Richard T, S.T Kasubag Kapeg ren dan TU BNN Lido menambahkan Indonesia harus bersinar bebas dari narkoba. Mengingat seperti gunung es semakin kebawah semakin besar.

“Selain melakukan pencegahan dalam mengatasi permasalahan narkoba, harus dibarengi dalam bentuk Khutbah Jum’at dengan materi narkoba. Program tersebut sangat efektif menyentuh langsung kepada masyarakat, keren program kerja Ganas Annar MUI Pusat,” tambahnya.

Baca juga :  Kades Curug Hasil Pilkades Antar Waktu Dilantik, Bupati Tidak Ingin Ada Kades Berurusan Dengan Penegak Hukum
Kunjungan Ganas Annar MUI Pusat Bersama Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido
Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengadakan kunjungan kepada Balai Besar Rehabilitasi Badan Nasional Narkotika (BNN) Lido,(foto:dok istimewa)

Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Kepala BNN mengharapkan adanya kolaborasi kepada seluruh elemen, BNN Lido melakukan rehab gratis memenuhi segala kebutuhan seperti makan, snack, pakaian hingga mencuci pakain gratis.

Selain itu, Bro Heri Ahmad, S.Sos Konselor BNN, dalam kesempatan tersebut memberikan gambaran dalam melaksanakan progam kerja menyelamatkan penyalahguna narkoba.

menurutnya, harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti lembaga atau badan pemerintah dan swasta, kementerian, dan organisasi masyarakat serta pihak lain yang terkait.

“Beberapa klien sering bertanya, bro setelah kita rehab itu ada program tidak dari pemerintah untuk modal usaha. Karna program-program itu sangat penting dan efektif bagi mereka,” pungkasnya. (Danil/Red)