PURWOREJO, Pelita.co,-Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI Dr Ir Prihasto Setyanto MSc, melaksanakan kunjungan kerja (kunker) dalam rangka program Perluasan Areal Tanam (PAT) dari Kementerian Pertanian di Desa Dlanggu, Kecamatan Butuh, Jum’at (05/07/2024).
Kedatangannya disambut oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH dan Dandim 0708 Letkol Infanteri Yohanes Heru Wibowo. Pada kesempatan ini dilaksanakan penyerahan 1 unit traktor yang diserahkan secara simbolis oleh Dr Ir Prihasto Setyanto MSc didampingi Bupati Purworejo.
Dalam sambutannya, bupati mengatakan, Kabupaten Purworejo merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Jawa Tengah. Untuk mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya maka diperlukan prasarana dan sarana pertanian yang memadai, SDM yang ber-IT, efisien dan terus berinovasi.
“Perluasan Areal Tanam (PAT) dari Kementerian Pertanian diharapkan dapat meningkatkan produksi pangan dalam upaya menghadapi perubahan iklim. Program dilakukan dengan percepatan tanam dan merupakan hasil sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan Kodim 0708,” ujarnya.
Lebih lanjut bupati menyampaikan Purworejo mempunyai target PAT sebesar 668 hektar di 12 kecamatan. Untuk mewujudkan hal itu, diberikan bantuan kepada kelompok tani yang mempunyai lahan tadah hujan danĀ berpotensi menambah areal tanam padi.
“Hal ini diharapkan dapat menaikkan Indeks Pertanaman (IP), dari lahan dengan IP 100, bisa menjadi lahan dengan IP 200 bahkan IP 300,” harapnya.
Sementara itu Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Dr Ir Prihasto Setyanto MSc juga melakukan pengecekan sumber air dan mesin pemompaan. Pada sesi tanya jawab ia menyampaikan bahwa pemerintah pusat siap membantu kebutuhan air untuk irigasi. Apalagi sumber air masih cukup banyak, tinggal mempersiapkan pompa dan instalasi pipanya.
“Masih cukup banyak fasilitasĀ yang diberikan oleh pemerintah pusat untuk Jawa Tengah. Kalau masih ada lokasi seperti itu tinggal disampaikan dan diusulkan ke pemerintah pusat,” ungkapnya.
Sedang pada sesi paparan yang dihadiri penyuluh pertanian Kecamatan Butuh, Plt Sekjen Kementan memaparkan bahwa isue kondisi darurat pangan itu nyata. Saat ini ada 59 negara di dunia yang terancam kelaparan dan ada 1 milyar penduduk dunia kekurangan makanan.
“Kita semua sedang menghadapi El Nino yang berkepanjangan dan masa tanam yang mundur. Ketahanan pangan sangat penting, karena pangan yang rentan akan menyebabkan chaos,” ucapnya.
Pada sesi doorstop, Dr Ir Prihasto Setyanto MSc menyampaikan bahwa petani sejahtera dan ketersediaan beras untuk Kabupaten Purworejo dan Jawa Tengah masih cukup baik. Sesuai arahan Menteri Pertanian, memang diarahkan untuk mencari wilayah-wilayah yang mempunyai sumber air yang melimpah. Dengan memanfaatkan teknologi pompanisasi diharapkan para petani dapat menanam padi secara berkelanjutan yakni dua kali dalam setahun dan menjadi sistem yang permanen.
“Tadi kami sudah cek langsung dan airnya melimpah, dapat mengaliri 30-35 hektar sawah. Sebanyak 115 unit pompa yang diberikan ditahap I terpakai semua. Yang paling penting bukan MT 1 atau MT 2 tetapi menjadi sistem yang permanen. Saya harap apa yang telah dilaksanakan di Purworejo menjadi barometer di kabupaten lainnya,” pungkasnya.
Sumber: Prokopim