TANGERANG,Pelita.co – Menjadi kegiatan yang rutin di laksanakan setiap tahun, Larung Saji Gema Nadran Nelayan Pesisir Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji haji Kabupaten Tangerang kembali di gelar.
Berlokasi di areal Pelelangan ikan, Larung saji gema Nadran Nelayan Pesisir adalah manifestasi sebagai bentuk rasa wujud syukur kepada sang pencipta (Allah SWT) atas kelimpahan dan keberkahan alam semesta yang secara tidak langsung memberikan kontribusi dan manfaat,
Makna upacara larung sesaji secara simbolik diartikan dengan membenamkan atau menghanyutkan ke laut berupa sesajian Kepala kerbau, Dan hasil alam berupa buah buahan atau nasi tumpeng, Sedangkan Gema Nadran di maknai dengan ucapan rasa syukur kepada sang pencipta atas janji penuh yang sudah tercapai agar menjadi lebih baik.
Dalam Keterangannya Kepala Desa Surya Bahari mengatakan kegiatan Larung sesaji gema nadran warga pesisir nelayan merupakan kegiatan yang sudah ada dan berlangsung sejak dahulu,
” Dahulu warga pesisir nelayan disini
kebanyakan perantauan, mungkin saat itu hasil tangkapan laut melimpah lalu mereka mengadakan syukuran Larung sesaji gema nadran sebagai bentuk syukur kepada sang pencipta, Dan kapan dimulainya saya tidak tahu cuma dari historis awal mula kegiatan Larung sesaji gema nadran warga pesisir nelayan itu sudah ada sejak dahulu dan kegiatan tersebut kini sudah melekat menjadi budaya warga sini secara turun temurun,” Imbuhnya usai menghadiri Larung sesaji gema nadran, Minggu (15/09/2024).
Dalam Perspektif Kades Kegiatan Larung Sesaji gema nadran patut di lestarikan agar menjadi warisan budaya turun temurun meski diakuinya, pencetus kegiatan tersebut mulanya adalah warga Pesisir (perantauan).
” Meskipun kegiatan ini mulanya dari para pendatang (nelayan) namun kini sudah menjadi budaya warga sini dan itu di laksanakan setiap tahun, Saya kira cukup menarik dan bagus dan mendukung kegiatan ini agar tetap ada dan lestari karena budaya itu warisan dari nenek moyang yang tidak bisa dipisahkan, ” Jelasnya.
Disisi Lain, Habibi ‘ tokoh masyarakat mengatakan kegiatan Larung sesaji gema nadran warga pesisir nelayan dinilai memiliki pesan moril agar kelimpahan dan keberkahan alam jangan lupa untuk di syukuri,
” Kegiatan Larung sesaji gema nadran atau sebagian orang ada yang mengatakan pesta nelayan itu memiliki makna dan pesan moril agar kita selalu mensyukuri keberkahan dan kelimpahan alam,” tutur Habibi di lokasi
Tambah Habibi dengan adanya kegiatan Larung sesaji secara tidak langsung mendatangkan potensi untuk mempromosikan nilai jual ikan di pasar pelelangan ke wisatawan lokal yang datang berkunjung, ” Momen kegiatan ini tentu menjadi daya tarik wisatawan lokal untuk berkunjung melihat Larung sesaji gema nadran,ada lonjakan kunjungan bisa secara tidak langsung mempromosikan bahwa ikan yang dijual di pasar pelelangan ikan segar,” Tambahnya berpendapat,
Sementara panitia kegiatan’ Ulik dalam keterangannya menyampaikan meski sempat Vakum dua tahun, kegiatan Larung sesaji gema nadran dapat terselenggara meski persiapan mendadak,
” ya sebelumnya kegiatan ini vakum dua tahun lalu kami bersama teman teman dan masyarakat berinisiatif mengaktifkan kembali, Alhamdulillah kegiatan syukuran alam atau Larung sesaji gema nadran tahun ini kembali bisa terselenggara padahal persiapan kita cuma satu bulan ,” Kata Ulik di lokasi kegiatan,
Informasi lainnya sumber dana untuk kegiatan syukuran Larung sesaji gema nadran terhimpun hasil dari swadaya masyarakat yang di kolektif oleh panitia kegiatan.
Terpantau, kunjungan wisatawan lokal terlihat begitu antusias untuk menyaksikan perhelatan budaya warga pesisir tersebut, Selain upacara larung sesaji gema nadran, Panitia pun menyuguhkan pentas hiburan dangdut yang menampilkan artis lokal dari ibukota, Dan giat UMKM.