Beranda Entertainment

Melalui program ICPN, SMK PN-PN2 Purworejo, Banyak Hasilkan Produk Teknologi Tepat Guna

Melalui program ICPN, SMK PN-PN2 Purworejo, Banyak Hasilkan Produk Teknologi Tepat Guna
Pembina Yayasan Pembaharuan bersama Kepala SMK PN-PN2 Purworejo, dan guru-guru pembimbing ICPN, Selasa (14/9/21) - foto: wawan/ pelita.co (Dok Ist)

PURWOREJO, Pelita.co – SMK PN-PN2 Purworejo mulai mengembangkan teknologi tepat guna dalam rangka membantu masyarakat terutama dibidang pertanian.

Melalui program ICPN (Innovation Center Pembaharuan), SMK PN-PN2 Purworejo, banyak produk teknologi tepat guna yang dihasilkan, seperti produk untuk pertanian, energi terbarukan, dan lingkungan.

Drs Arie Edy Prasetyo, MBA, Pembina Yayasan Pembaharuan mengatakan, inovasi yang dibuat memang ditujukan untuk petani, sehingga diharapkan dengan ICPN tersebut produksi pertanian menjadi lebih baik. Jika orang tua siswa yang kebanyakan petani menggunakan inovasi tersebut, maka penghasilan juga menjadi lebih baik, dan dampaknya bayar sekolahnya juga lancar.

“Kita sengaja undang orangtua siswa kekas X SMK PN-PN2 yang sebagian besar petani. Kita hadirkan untuk mendengarkan paparan terkait program ICPN, ”ujar Arie, yang didampingi Kepala SMK PN Sugiri, SPd, dan Rakhmi Widayanti, SSos, Kepala SMK PN2,” Selasa (14/09/21).

Baca juga :  Sukses Realisasikan PPM, Legislator: Bukti Sumbangsih PetroChina Jabung untuk Kemajuan Daerah

Arie mengatakan yang terpenting, inovasi ini bisa bermanfaat bagi orang banyak. Karena keberadaan ICPN maupun produk teknologi tepat guna ini sudah diperkenalkan kepada orangtua siswa.

“Pihak yayasan dan sekolah, sangat mendukung program ini, mereka juga sangat mengapresiasi dan menyambut baik ICPN,” ungkap Arie.

hasil produk teknologi tepat guna – foto: Wawan/pelita.co (Dok Ist)

Sementara itu, koordinator ICPN Siswanto, SSi,
menjelaskan, ICPN dibuat sebagai wadah untuk berinovasi para siswa di bidang teknologi. Karena keberadaan SMK PN-PN2 merupakan SMK teknologi.

“Teknologi biasa kita buat secara individu dan tidak terorganisir bahkan tidak terprogram maka dengan wadah ICPN, kita akan buat secara terorganisir, dan baik, sehingga lebih mudah memberikan manfaat kepada masyarakat,” ucap Siswanto.

Lanjut Siswanto, banyak produk teknologi yang bisa kita buat secara sederhana, dan tepat guna, dan bisa dipakai masyarakat. “Kita juga merespon apa kebutuhan masyarakat, yang butuhkan apa, nanti kita inovasi dan diuji coba, hasilnya nanti kita sampaikan ke masyarakat,” jelas Siswanto.

Baca juga :  HUT Damkar dan Penyelamatan ke-102, Mendagri Tekankan Misi Penyelamatan

Dengan teknologi tepat guna ini, terang Siswanto, ada dua versi yang akan dibutuhkan masyarakat. Apakah masyarakat ingin membuat sendiri atau masyarakat hanya ingin membeli atau pesan

“Kalau buat sendiri kita siap mendampingi, atau memberikan pelatihan. Jika ingin pesan nanti bisa pesan ke ICPN. Kami juga membuat channel YouTube terkait produk teknologi tepat guna, sehingga belajar melalui You Tube tersebut,”kata Siswanto.

Siswanto mengatakan, kedepan ICPN setiap satu semester minimal harus menghasilkan satu produk, sehingga produk yang dihasilkan bisa membantu dan mensejahterakan masyarakat.

“Sudah banyak produk teknologi tepat guna yang dihasilkan ICPN seperti, poduk pupuk pertanian, nitrobacter (bakteri pengikat nitrogen) yang dibuat dari tanah dibawah kandang, red bacter atau bakteri pembantu fotosintesis yang dibuat dari telor untuk meningkatkan kekebalan tanaman dan meningkatkan buah, perekat pestisida, dan pestisida nabati,” terangnya.

Baca juga :  Ditengah Pandemi Covid-19, SMP dan SMK Citra Nusantara Tetap Wisuda

Selain itu ujar Siswanto, juga ada alat penekuk besi beton untuk membuat begel, alat pemberi makan ikan otomatis (auto feeder), yang bisa disetting jamnya, insect trap (alat penjebak hama), alat pengupas sabut kelapa (mechanic coconut peeler).

Sedangkan teknologi terbarukan, ada pompa hidram atau pompa air tanpa tenaga listrik, wind power atau pembangkit listrik tenaga angin, solar pump atau pompa air tenaga matahari, dan recycle stove atau kompor berbahan bakar oli bekas dan air.

“Produk itu semua sudah kita uji coba dan hasilnya sangat memuaskan,” pungkas Siswanto. (Wan)