Beranda News

Mendagri Minta Tokoh Agama & Tokoh Adat Dukung Pilkada Serentak 2020

MEDAN, Pelita.co – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian meminta tokoh agama dan tokoh adat untuk mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020. Hal itu diungkapkannya saat melakukan dialog dan bersilaturahmi dengan tokoh agama dan tokoh adat di Hotel Grand Aston, Medan, Sumatera Utara, Kamis (02/07/2020) malam.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya mohon dengan segala hormat kepada Bapak/Ibu untuk mendukung pelaksanaan Pilkada ini. Kita balik, tantangan menjadi peluang untuk bisa menekan angka kasus penularan Covid,” kata Mendagri Tito.

Narasi pentingnya Pilkada untuk dapat menghasilkan pemimpin berkualitas untuk dapat melahirkan kebijakan yang dibutuhkan masyarakat dalam menangani Covid-19, perlu didukung oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat yang amat dekat dengan masyarakat.

“Harapan kami, Bapak/Ibu sebagai tokoh masyarakat yang didengar oleh masyarakat, didengar oleh komunitas masing-masing, didengar oleh publik,” tuturnya.

Baca juga :  Waketum MUI: Nilai Keagamaan dan Kebaikan Harus Disebarkan

Salah satu cara membangkitkan optimisme masyarakat di 270 daerah untuk melaksanakan pesta demokrasi adalah dengan mengangkat isu penanganan Covid-19 dibandingkan memunculkan isu-isu yang kerap mewarnai perhelatan Pilkada.

“Saya melihat adanya peluang, justru dengan adanya Pilkada ini bisa menekan penyebaran Covid-19, dengan mengangkat isu Covid-19 sebagai isu yang paling utama dalam Pilkada ini, jadi isinya mencari kepala daerah yang efektif bisa menangani Covid-19,” jelasnya.

“Kalau isu ini bisa kita angkat, termasuk dampak sosial dan ekonominya sebagai adu gagasan utama, kita bisa mereduksi dan menekan isu sensitif yang dapat menimbulkan konflik, seperti isu-isu primordial,” tambahnya.

Diakhir, Mendagri berharap tokoh masyarakat, termasuk di Sumatera Utara dapat membantu dan mendukung pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020. Dengan peran aktif para tokoh masyarakat, diharapkan, Pilkada Serentak dapat melahirkan kepala daerah yang efektif dalam menangani Covid-19 dan memiliki legitimasi kuat yang dipilih oleh masyarakatnya.(red)

Baca juga :  Mendagri Imbau Daerah yang Kekurangan Stok Komoditas Lakukan Langkah Pemenuhan