PURWOREJO, Pelita.co,-Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menargetkan Kabupaten Purworejo mampu memproduksi 10 juta batang bibit hortikultura dalam setahun. Selain itu, Purworejo akan dijadikan sebagai sumber bibit terbaik di dunia.
“Ini sesuai perintah Bapak Presiden agar kita tidak bergantung pada buah impor. Oleh karena itu kita harus memperbaiki semuanya,” kata SYL saat meresmikan Desa Bedono Karangduwur Kecamatan Kemiri, sebagai Kampung Benih Hortikultura, Rabu (09/11/ 2022).
Acara peresmian Mentan SYL Resmikan Desa Bedono Karangduwur, Purworejo Sebagai Kampung Benih Hortikultura ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti. Penandatanganan dan pemotongan dilakukan oleh Menteri Pertanian, didampingi Dirjen Hortikultura Dr Prihasto Setyanto SP MSc, Direktur Perbenihan Dr Inti Pertiwi Nashwari SP MSi, Bupati RH Agus Bastian SE MM, dan Wakil Bupati Hj Yuli Hastuti SH.
Lebih lanjut Mentan mengatakan, produksi bibit horti sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mendorong akselerasi ekspor.
“Caranya tinggal gunakan KUR (kredit usaha rakyat) saja sebagai permodalan. KUR itu sangat oke karena kita punya Rp 85 triliun dengan bunga yang sangat rendah. Kalau kita sudah punya modal harusnya kita bisa mengelolanya,” katanya.
Mentan berharap semua upaya ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara kuat yang tahan akan guncangan resesi dunia. Karena pertanian adalah solusi pasti yang dapat memperkuat ekonomi bangsa. Pertanian terbukti mampu menjadi tulang punggung sekaligus penyangga ekonomi keluarga.
“Pertanian itu sangat penting, sangat strategis, sangat dalam, sangat punya makna bagi sebuah bangsa. Saya selalu mengatakan kalau bangsa bersoal dengan pertanian bersoal dengan makanan, maka bangsa itu rontok dan tidak kokoh,” katanya.
Sementara Wabup Yuli Hastuti mengungkapkan, Kabupaten Purworejo memiliki 7 (tujuh) penangkar benih yang terdaftar di Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Selain itu, ratusan petani pembuat benih tanaman hortikultura dengan produksi mencapai 7 juta benih, yang sudah menyebar ke seluruh Indonesia.
“Kabupaten Purworejo sudah mempunyai varietas hortikultura, yaitu manggis varietas Kaligesing dan durian varietas Sekatap. Sehingga dengan dicanangkannya kampung benih hortikultura ini, diharapkan potensi-potensi ekonomi di sektor perbenihan akan lebih tergali,” jelasnya.