JAKARTA, Pelita.co — Hasil survei lembaga Indonesia Political Power (IPP) menyebutkan, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang paling dipilih warga.
Hal itu mengemuka saat survei yang berlangsung 24-28 September 2022 menyodorkan pertanyaan kepada responden jika diberi hak suara untuk memilih penjabat Gubernur DKI Jakarta masa tugas 2022-2024, Bapak dan Ibu akan memilih siapa?
“Jawaban responden, Bahtiar meraih posisi teratas dengan persentase 43 persen, disusul Marullah 27 persen. Heru Budi memperoleh 9 persen. Sementara sisanya tidak menjawab atau tidak tahu,” ujar Pendiri Indonesia Political Power Ikhwan Arif kepada wartawan, Jumat .(7/10/2022).
Diketahui, DPRD DKI Jakarta sudah menetapkan tiga nama calon Pj Gubernur, di antaranya Bahtiar yang menjabat Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, dan Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono.
Selain itu, survei tersebut juga menunjukkan beberapa poin penting.
“Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Pertama adalah ketidaktahuan masyarakat terhadap politik masih cukup tinggi. Ini dibuktikan bahwa 67 persen tidak tahu kalau jabatan Gubernur DKI Jakarta Pak Anies akan berakhir pada bulan Oktober 2022. Ini divalidasi lagi adanya 65 persen masyarakat yang tidak tahu bahwa Anies akan diganti dengan penjabat setingkat Pj Gubernur,” ucap Ikhwan.
Kemudian, survei yang dilakukan secara hybrid melalui kuesioner digital dan sambungan telepon kepada 600 responden itu juga menunjukkan masyarakat tidak berafiliasi secara politik dan dan tidak terikat politik identitas, sehingga Bahtiar sosok yang paling dinilai warga Jakarta yang paling cocok menjabat sebagai Pj Gubenur.
“Berdasarkan temuan hasil survei kami (Indonesia Political Power), masyarakat menginginkan Bahtiar sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta dengan hasil 37 persen untuk kriteria tidak terikat kepentingan politik dan sebagai teknokrat. Kemudian posisi kedua disusul oleh Sekda DKI Jakarta Marullah sebanyak 24 persen, lalu terakhir di posisi ketiga ada nama Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono 8 persen, dan sisanya tidak tahu atau tidak menjawab,” terang Ikhwan.
Untuk diketahui, sample survei tersebar secara acak dengan responden warga DKI Jakarta, metode penarikan sampel yakni multistage random sampling. Margin of error kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (red)