“Alhamdulillah, hampir semua langganan menceritakan kepulihan diabetesnya Pak,” ungkap Edi Mulyadi kemarin pagi. “Ya, saya mulai mengembangkan usaha ini, dengan harapan, selain berdagang juga menambah nilai amalan, kan Pak,” lanjut lelaki ramah asal Jawa Barat itu.
“Meminumnya dengan cara menyeduh daun yakon ini,” jelas Edi Mulyadi. “Ampasnya jangan dibuang Pak, bisa dipakai untuk keesokan hari,” imbuh warga Kampung Laksana, Banda Aceh itu seraya mengulas tingkat kekentalan seduhan bagi selera pengguna tertentu.
“Tumbuhan Yakon ini berasal dari Amerika Selatan kemudian dibudidayakan orang Jepang di Lembang, Jawa Barat,” kisah Edi Mulyadi sambil menerangkan komposisi dan petunjuk yang tertera pada bungkus kemasan ramuan alami itu.
“Berat dalam satu bungkus ini 30 gram dengan harga 60 ribu rupiah,” ujar Edi Mulyadi. “Tidak dianjurkan bagi penderita darah rendah Pak,” ungkapnya seraya menceritakan banyak pelanggan datang membeli. “Alhamdulillah Pak, kita bisa beramal sambil berusaha,” pungkas Edi Mulyadi lagi.
Artinya, peluang berusaha sambil beramal juga terbuka lebar bagi yang berkenan. Semoga berbagai peluang usaha masyarakat terus terbuka dan menjanjikan. Amin. (razuardy/Essek)