Beranda News

Pangkalan LPG 3 Kilo di Jambi Perlu Diawasi

Program untuk rakyat miskin, dan justru harga jual LPG 3 Kilogram dibeli masyarakat cukup mahal di Jambi.
Program untuk rakyat miskin, dan justru harga jual LPG 3 Kilogram dibeli masyarakat cukup mahal di Jambi. Poto/Pelita.co/M Fayed.

, Pelita.co Republik Indonesia terus tak henti mempromosikan soal rakyat miskin. Salah satu contoh, peruntukan Liguefied Petroleum () kilogram, disini secara jelas lihat di poto: LPG 3 Kilogram Subsidi Untuk Miskin.

Seperti apa sebenarnya menyangkut subsidi LPG 3 Kilogram itu, berikut Wartawan Pelita.co, Selasa (25/10-2022) melaporkan, soal distribusi LPG 3 Kilogram kepada masyarakat di Jambi.

Disejumlah titik pangkalan LPG 3 Kilogram, seperti di Kecamatan Kotabaru, Kecamatan Alam Barajo, Kecamatan Kota Baru, Kecamatan Jambi , , dan sejumlah kecamatan lainnya, harga jual LPG itu dihargai Rp 18 ribu/tabung isi 3 Kilogram.

Tetapi persoalannya, pembagian jatah LPG 3 Kilogram ke masyarakat dengan harga Rp 18 Ribu, sulit untuk bisa diperoleh, dan kalaupun ada sering terjadi hanya terbagai sekali dalam seminggu, dengan artian tidak cukup penggunaannya bagi masyarakat miskin.

Baca juga :  Puluhan Miliar Proyek GOR di Tanjung Jabung Barat Muncul Dugaan Korupsi

Lantas, masyarakat miskin terpaksa membelinya di warung, atau toko – toko penjual LPG 3 Kilogram, dan harganya cukup mengagetkan, yakni antara Rp 25 ribu s/d Rp 40 ribu/tabung isi 3 Kilogram.

Apa ini masih bisa dikatakan LPG 3 Kilogram itu, seperti dipromosikan pemerintah untuk rakyat miskin, demikian kata Ny Salamah (45) Warga Simpang Rimbo, Kota Jambi.

“Aneh, masyarakat beli LPG 3 Kilogram saja harganya sudah semahal itu, sementara pemerintah masih terus mempromosikan program LPG untuk rakyat mikin,” ujarnya dengan nada sedikit meradang.

Sebaiknya, terang Salamah, menginstrukan kepada pihak Pertamina soal harga LPG 3 Kilogram itu dinaikan, dan sekaligus menghapus soal program subsidi LPG. “Yang penting mudah diperoleh masyarakat, walaupun harganya dinaikan,” kata dia lagi.

Selanjutnya, warga yang lain seperti Nurdin (52) warga Kota Baru, juga menuturkan yang sama seperti diungkapkan Salamah, kata dia, naikan saja harga LPG 3 Kilogram dan hampur program subsidi untuk rakyat miskin.

Baca juga :  Banting Setir Dagang Durian, Ini Kata Jumhadi: Soal Nyaleg Kita Tunggu 2024

“Beli LPG 3 Kilogram harganya saja sudah mahal, sementara pemerintah lewat Pertamina terus mempromosikan program LPG untuk rakyat miskin, sulit bisa diterima akal sehat masyarakat,” ujarnya singkat. (***)