MANGGARAI TIMUR, NTT PELITA.CO- Kepala sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Gunung Lestari desa Gunung, kecamatan Kota Komba, kabupaten Manggarai Timur, provinsi NTT, Fransiskus J. Asisi berkomitmen untuk terus memberikan layanan pendidikan yang maksimal bagi anak anak usia dini di desa Gunung
Komitmen itu disampaikan Fransiskus kepada Pelita.co di Borong kabupaten Manggarai Timur pada Rabu 05 Juli 2023
Memberikan layanan pendidikan bagi anak anak usia dini kata Frans adalah sebuah upaya untuk mempersiapkan mental, emosional dan karakter anak anak usia dini dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya yaitu SD
Selain itu Paud bertujuan untuk mempersiapkan generasi penerus bangsa, terutama generasi masa depan kabupaten Manggarai Timur dan desa Gunung itu sendiri
Namun demikian topografi wilayah desa Gunung yang masih sulit dan juga jarak antara kampung dengan kampung lainnya yang cukup berjauhan menjadi kendala tersendiri bagi anak anak untuk mengikuti KBM di Paud yang berlokasi di Lete tersebut
Dari kampung Gurung ke pusat Paud Gunung Lestari di Lete sejauh 4 km, dari Kote ke Lete sejauh 5 km. Bagi anak anak berusia dini, kondisi ini sangatalah sulit untuk dijangkau
Untuk mengatasi masalah tersebut kata Frans, pihaknya mengambil langkah konkrit dengan melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara paralel, di mana di kampung Gurung dan kampung Kote masing masing dilakukan KBM terpisah dengan mengedepankan prinsip mendekatkan pelayanan pendidikan kepada masyarakat
Agar KBM berjalan efektif, Paud Gunung Lestari menempatankan 1 orang pendidik atau guru untuk KBM di kampung Gurung dan 1 Guru untuk KBM di kampung Kote
Sejauh ini Paud Gunung Lestari memiliki 5 orang tenaga pendidik atau Guru dan 1 orang tenaga kependidikan
Frans mengungkapkan bahwa guru dan pegawai Paud Gunung Lestari mendapat insentif dari pemerintah desa Gunung, dana Komite dan juga dana BOS. Namun insentif bagi tiap guru dan pegawainya itu nilainya bervariasi, dilihat dari latar belakang pendidikannya
Insentif dari pemerintah desa, bagi guru Sarjana Pendidikan Guru (PG) Paud, Rp. 600.000, guru Sarjana non PG Paud, Rp. 500.000 dan bagi yang berpendidikan SMA atau sederajad, Rp. 400.000
Sedangkan dari dana komite, guru Sarjana PG Paud, Rp. 350.000, guru sarjana non PG Paud, Rp. 250.000 dan SMA atau sederajad, Rp. 200.000
Sementara dari dana BOS, masing maaing mendapat insentif tambahan Rp. 100.000 per bulannya
Meski masih jauh dari kata layak namun Fransiskus mengakui para guru dan pegawai Paud Gunung Lestari tetap menjalankan tugas merekan dengan penuh tanggung jawab dan profesional
Frans menjelaskan bahwa Paud Gunung Lestari telah beroperasi selama kurang lebih 4 tahun sejak mendapat izin operasional dari dinas pendidikan kabupaten Manggarai Timur pada 2019 silam
Menurutnya, masyarakat desa Gunung mengapresiasi dan mendukung adanya Paud Gunung Lestari, sebab anak anak mereka mendapatkan pendidikan sejak usia dini. Oleh karena itu mereka mengharapkan Paud Gunung Lestari terus berupaya memberikan pendidikan bagi anak anak di desa Gunung
Frans mengaku setiap tahun jumlah peserta didik di Paud Gunung Lestari berbeda beda setiap tahunnya. Tahun 2020 sebanyak 30 orang, tahun 2021 sebanyak 70 orang, tahun 2022 sebanyak 69 orang, tahun 2023 sebanyak 56 orang
Di tangan Fransiskus, Paud Gunung Lestari sudah mendapat akreditasi B padavtahun 2021
Namun Frans mengungkapkan bahwa ada begitu banyak kebutuhan yang masih harus dipenuhi, baik fasilitas gedung, komputer atau laptop dan juga Alat Permainan Edukatif (APE)
Saat ini KBM di Paud Gunung Lestari di Lete dilaksanakan di bangunan berukuran kecil, berlantai semen, berdinding anyaman bambu dan beratapkan seng. Sedangkan APE luar ruangan hanya jungkitan dan odang odong
Sementara di kampung Gurung dan Kote belum memiliki bangunan, APE dan fasilitas lainnya. Alat permainanpun hanya ayunan yang terbuat dari kayu dan tali nilon
Paud Gunung Lestari melaksanakan KBM 5 hari dalam seminggu, dari Senin sampai dengan Jumat, mulai Pkl. 08.00 – 10.15 WIB. Namun setiap hari Jumat tidak ada KBM, hanya diisi dengan kegiatan olahraga dan bersih bersih lingkungan sekolah
Selain pendidikan, Paud Gunung Lestari juga sangat memperhatikan gizi dan kesehatan peserta didiknya. Pesera didik diberikan makanan tambahan serta dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Bahkan di Paud Gunung Lestari telah dibangun Postu. Postu tersebut terealisasi atas usulan Fransiskus kepada pemdes Gunung dan Puskeamas setempat
Terkait pemberian makanan tambahan dan pemeriksaan kesehatan anak anak didik tersebut, Paud Gunung Lestari bekerja sama dengan Pemerintah kabupaten Manggarai Timur termasuk dinas pendidikan dan dinas kesehatan
Bahkan kata Frans, Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas pernah memberikan secara langsung makanan tambahan bagi peserta didik Paud Gunung Lestari di Lete
Fransiskus menjelaskan bahwa awalnya Paud Gunung Lestari merupakan Paud milik pemerintah desa Gunung namun dalam perjalanan, kepala desa Gunung menyerahkan Paud tersebut kepada masyarakat untuk dikelola secara mandiri atau perorangan
Frans merupakan salah satu warga warga desa Gunung yang dinilai mampu untuk mengelola Paud tersebut, sehingga per Desember 2021 Frans resmi menjadi kepala Paud Gunung Lestari
Dalam mengelola Paud Gunung Lestari, Fransiskus mengaku menjalankannya semaksimal mungkin sebab Ayahnya yang pernah menjabat kepala salah satu SD di Manggarai Timur selama kurang lebih 33 tahun selalu menekankan tentang pentingnya pendidikan dan berbagi ilmu pendidikan bagi orang lain
Berkesempatan mengelola Paud sekaligus sebagai Guru, Fransiakus berkomitmen untuk menjalankan apa yang telah diwasiatkan oleh ayahnya
Fransiskus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah kabupaten Manggarai Timur, pemerintah desa Gunung, guru dan pegawai Paud Gunung Lestari masyarakat desa Gunung, serta peaerta didiknya
Dirinya berharap agar pemerintah dapat memperhatikan kebutuhan di Paud Gunung Lestari, mulai dari gedung, komputer atau Laptop serta kebutuhan lainnya