PURWOREJO,Pelita.co, – Menjadi salah satu dari 200 BUMD finalis Top BUMD 2019, yang tadinya diikuti lebih dari 1.900-an BUMD di seluruh Indonesia dengan seleksi administratif dan survei, adalah kebanggaan tersendiri, seperti yang diraih PDAM Tirta Perwitasari Kabupaten Purworejo, sebagai finalis yang diselenggarakan Majalah Top Business. Ajang bertema “BUMD Membangun Ekonomi Daerah yang Berkelanjutan.”
Penilaian di adakan oleh Majalah Top Business bekerja sama dengan sejumlah lembaga penilai dan konsultan independen, antara lain Asia Business Research Center, Sinergi Daya Prima, Melani K. Harriman Associates, dan lainnya
“Penilaian saat ini memasuki tahap pendalaman tim juri melalui wawancara langsung,” jelas Hermawan Wahyu Utomo, ST, selaku Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Selasa (02/04/03).
Hermawan menjelaskan, PDAM Purworejo bisa masuk menjadi finalis Top BUMD 2019, karena perusahaan ini berdasarkan penilaian Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementeran PUPR, masuk kategori perusahaan yang sehat.
Karena yang dinilai yaitu manajemen, efisiensi dan pengelolaan, PDAM Purworejo melampaui standar yang ditentukan Kementerian PUPR. Bahkan tahun lalu bisa mengalami lonjakan yang signifikan, dimana PDAM Tirta Perwitasari Purworejo naik di urutan 61 dari 367 PDAM di seluruh Indonesia, jelasnya.
“Ada 4 aspek yang dinilai, yakni keuangan, pelayanan, operasional, dan sumber daya manusia. Waktu tahun 2017, peringkat kita 91 saat itu, pencapaian peningkatan ini sangat signifikan,” ujar Hermawan.
Dalam waktu empat tahun terakhir ini BUMD ini memperoleh predikat kinerja “Sehat”, bahkan bisa mengalami lompatan bisnis dengan perolehan laba dan kontribusi bagi PAD yang terus ikut meningkat.
Sebelumnya, pendapatan maupun laba yang diperoleh dari tahun 2013 sampai dengan 2015 selalu berbanding lurus dengan besaran biaya operasi, sehingga nilai indikator Return of Equity (ROE) dan rasio operasi dari tahun 2013 sampai dengan 2015 cenderung tetap.
Untuk itu Hermawan melakukan berbagai terobosan dan melakukan inovasi, serta peningkatan di SDM nya, dengan membangun budaya kerja dengan disiplin tinggi. Itu dilakukan saat baru menjabat menjadi direktur tahun 2015 lalu, dan melakuakan pengecekan dan pengawasan rutin untuk mengecek kebocoran. Supaya kehilangan air bisa terus ditekan. Dengan begitu air yang terselamatkan bisa dialihkan menambah pelanggan baru.
Hasilnya, dalam setahun, bisa ditekan di bawah 30% dan terus diperbaiki hingga saat ini. PDAM Purworejo memiliki 23 ribu pelanggan, yang keuangannya terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, sehingga bisa memberikan kontribusi bagi PAD Kabupaten Purworejo, selaku pemegang saham.
“Kita Tahun lalu merencanakan kontribusi untuk PAD sebesar Rp 1,4 miliar, justru kontribusi PAD dari kami bisa terealisasi lebih tinggi hingga Rp 1,7 miliar,”terang Hermawan.
Harapa Saya PDAM Purworejo bisa menjadi salah satu pemenang Top BUMD 2019 untuk kategori Top PDAM 2019, pungkasnya.(wan)