MANGGARAI NTT,PELITA.CO- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) paroki St.Vitalis Cewonikit Keuskupan Ruteng menyerahkan bantuan sosial (bansos) ke klinik Renceng Mose di kelurahan Golodukal kecamatan Langke Rembong kabupaten Manggarai provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis 13 Juli 2023
Bantuan itu diserahkan langsung oleh ketua DPC WKRI Paroki St. Vitalis Cewonikit, Maria Henny Rumondor dan diterima langsung oleh pimpinan klinik Renceng Mose, Br.Yonorius Suyadi, FC
Dalam penyerahan itu, Henny didamping sejumlah pengurus DPC WKRI lainnya
Ketua DPC WKRI paroki Cewonikit, Maria Henny Rumondor saat dikonfirmasi media ini di kediamannya pada Jumat 14 Juli 2023 mengatakan bahwa penyerahan bantuan ke Renceng Mose merupakan bagian dari rangkaian kegiatan perayaan ulang tahun WKRI ke 99 yang jatuh pada 26 Juni 2023 lalu
Penyerahan bantuan ke Renceng Mose tersebut tambahnya, seharusnya dilakukan tanggal 23 Juni 2023 lalu, namun karena banyak pengurus berhalangan, maka pihaknya baru melaksanakannya pada Kamis (13/07) kemarin
“Ini kegiatan sebenarnya dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) WKRI yang ke 99 yang jatuhnya pada 26 Juni kemarin, sudah lewat. Aturannya tanggal 23 Juni tetapi tanggal 23 Juni itu banyak pengurus berhalangan, jadi kemarin baru kami ke Renceng Mose” ungkap Henny
Henny yang saat itu didampingi wakilnya, Veronika Namur menyebut beberapa jenis barang bantuan yang diberikan ke klinik Renceng Mose, antara lain beras, telur, minyak goreng, mie instan, biskuit, kue dan pakaian layak pakai
Bantuan itu menurutnya adalah bentuk kepedulian WKRI cabang paroki Cewonikit terhadap sesama yang membutuhkan. Salah satunya adalah bagi warga yang menjalani rehabilitasi di Renceng Mose
Bbantuan yang diberikan WKRI ini dilakukan dengan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak pimpinan Renceng Mose terkait apa saja yang dibutuhkan. Atas hasil koordinasi itulah maka barang bansos tersebut disiapkan dan diserahkan
Renceng Mose merupakan klinik kesehatan rohani katolik yang fokus pada rehabilitasi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Meski dikelola para Bruder (Katolik), namun Klinik ini bersifat terbuka bagi semua kalangan tanpa memandang latar belakang Agama
Henny menjelaskan bahwa Renceng Mose menjadi sasaran pemberian bantuan dari DPC WKRI paroki Cewonikit tahun ini sebab mereka sangat membutuhkan bantuan dan perhatian, baik dari keluarga merekansendiri maupun organisasi yang peduli seperti halnya organisasi WKRI
Henny merasa prihatin dengan ODGJ di Renceng Mose sebab menurutnya, mereka yang seharusnya mendapat perhatian keluarga namun justru ditinggal begitu saja, menyerahkan sepenuhnya ke Renceng Mose tanpa memberikan perhatian langsung. Padahal mereka sebenarnya sangat membutuhkan perhatian keluarga
Henny mengaku bahwa Dirinya dan seluruh pengurus DPC WKRI paroki St.Vitalis cewonikit merasa bangga bisa berbagi dengan warga penghuni klinik rehabilitasi Renceng Mose
Berbagi dengan sesama, kata Henny adalah salah satu tujuan kegiatan yang termuat di dalam 5 (lima) bidang program kerja DPC WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit tahun 2023 yaitu bidang Organisasi, bidang Pendidikan, bidang Kesejahteraan, bidang Humas dan bidang Dana
Henny mengisahkan situasi pada momen kegiatan penyerahan bansos di Renceng mose itu. Menurutnya, perilaku ODGJ yang menjalani rehabilitasi di klinik Renceng Mose itu terlihat diam dan cuek dengan kehadiran mereka, tidak tampak agresif layaknya ODGJ umumnya, bahkan mereka mau dan senang ketika diajak untuk foto bersama
Ia berharap bantuan itu bermanfaat serta dapat membantu mengurangi beban pengelola klinik Renceng Mose
Henny mengungkapkan terimakasihnya kepada Pastor bersama DPP paroki Cewonikit, donatur, pengurus dan anggota WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit,
Sementara itu wakil ketua DPC WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit, Veronika Namur mengatakan bahwa bantuan yang diberikan ke Renceng Mose adalah hasil partisipasi serta iuran bulanan para pengurus dan anggota WKRI paroki Cewonikit
Iuran bulanan itu tambahnya adalah bentuk partisipasi dan upaya DPC WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit untuk menghidupkan organisasinya agar tetap eksis dan terus berupaya mewujudkan tujuan dan visi misi WKRI
Selain memberikan bansos di Renceng Mose, kegiatan dalam rangka HUT WKRI kw 99 ini, DPC WKRI St.Vitalis Cewonikit juga melakukan berbagai kegiatan lain seperti, membawakan kor di Gereja, menggelar donor darah, jalan sehat dan kegiatan lainnya
Terkait bakti sosial (baksos) donor darah yang sebelumnya telah dilakukan kata Veronika, pihaknya bekerja sama dengan dinas kesehatan kabupaten Manggarai melalui Puskesmas La’o kecamatan Langke Rembong. Sedangkan jalan sehat, akan digelar Sabtu (15/07) besok
Ke depan tambahnya, pihaknya akan melakukan sosialisasi serta pembentukan pengurus WKRI Ranting tingkat wilayah. Hal itu silakukan mengingat sejauh ini masih banyak wilayah atau ranting WKRI di paroki St. Vitalis Cewonikit yang belum dibentuk, sementara banyak kegiatan yang harus dilakukan WKRI di tingkat ranting
Veronika menyebutkan bahwa pastor dan DPP paroki St.Vitalis Cewonikit selalu mendukun setiap program dan kegiatan yang dilakukan DPC WKRI Cewonikit
Baik Henny maupun Veronika berharap agar wanita katolik paroki Cewonikit ikut bergabung menjadi WKRI
Keduanya meminta para pengurus dan anggota WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit untuk tetap kompak dan solid
Sejauh ini, WKRI paroki Cewonikit sering melakukan soalisaai tentang WKRI itu sendiri, salah satunya adalah sosialisi kepada mahasiswa di kampus UNIKA St. Paulus Ruteng
Veronika menegaskan bahwa WKRI adalah organisasi wanita katolik yang beraifat independen. Meski begitu WKRI tetap bekerja sama dengan paroki dalam kaitan koordinasi
Sejak terbentuk, DPC WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit telah banyak melakukan kegiatan, baik sosial maupun kegiatan lainnya termasuk saat pandemi Covid-19 lalu. WKRI turut serta berkolaborasi dengan gugus tugas covis-19 kabupaten Manggrai dalam upaya pencegahan terhadap penularan virus mematikan itu, salah satunya aktif membagikan masker dan juga bansos berupa beras dan lain sebagainya
Ke depan, DPC WKRI paroki St.Vitalis Cewonikit akan berkoordinasi dengan pihak pemerintah kabupaten Manggarai
Sifat dan pedoman WKRI sebagaimana tertuang di dalam ADRT adalah sebagai wadah kesatuan gerak perempuan katolik, bersifat sosial, aktif, mandiri dalam menjalankan kehidupan berorganisasi berpedoman pada prinsip solidaritas, subsidiaritas berlandaskan ajaran sosial gereja