PURWOREJO, pelita.co- Dalam rangka memperingati Lustrum yang ke IX SMP Negeri 17 Purworejo diakhiri dengan kegiatan Resepsi Puncak Lustrum yang diselenggarakan Sabtu (14/9/2024).
Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan untuk memenuhi dua tujuan utama yaitu untuk memperingati dan sebagai wujud rasa syukur atas SMP Negeri 17 Purworejo yang sudah memasuki usia yang ke 45 tahun sekaligus untuk mewujudkan langkah awal dalam proses revitalisasi Mushala Al Muttaqin SMP Negeri 17 Purworejo dengan menggelar prosesi peletakan batu pertama.
Resepsi Puncak Lustrum ini mengundang Bupati Purworejo yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Purwasih Handayani SH MM, Camat Bagelen, Kapolsek, Danramil, Jajaran Komite SMP Negeri 17 Purworejo, Kepala Sekolah SMP Negeri 8, Kepala Sekolah SMP Negeri 36, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Bagelen, Kepala Sekolah SMP PGRI Bagelen, Kepala Desa Krendetan, Ka Korwilcam Bagelen, dan Kepala KUA Bagelen.
Turut serta dalam peletakan batu pertama dan sebagai awal pembangunan Mushala Al Muttaqin yakni Bupati Purworejo yang diwakili Sekdin, Jajaran Komite dan Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Purworejo, serta beberapa tamu undangan lain. .
Usai peletekan batu pertama, rombongan diajak menyaksikan Pameran dan Bazaar Siswa yang menampilkan hasil kerajinan, hasil pembelajaran di kelas dan tak lupa hasil olahan masakan dan minuman sehat dan enak. Kemudian dalam perjalanan menuju GOR, di area lapangan sudah dilakukan penyambutan dalam bentuk tari massal oleh seluruh peserta didik SMP Negeri 17 Purworejo.
Kepala SMP Negeri 17 Purworejo, Mudjiburahman, saat ditemui usai kegiatan mengatakan di Lustrum IX ini adalah momen yang luar biasa. “Di saat usia SMP mencapai 45 tahun kami bersyukur atas karuniaNya, dan dengan prestasi yang diperoleh, kamipun merasa bersyukur, sebagai memotivasi dan kami akan lebih meningkatkan prestasi di SMP Negeri 17 Purworejo ini,” katanya.
Ia menyebutkan, rangkaian kegiatan telah dilaksanakan untuk mengisi dan memeriahkan Lustrum IX SMP Negeri 17 Purworejo, diantaranya Reuni Akbar Alumni SMP Negeri 17 Purworejo pada tanggal 12 April 2024, jalan sehat bersama siswa siswi SD / MI pada tanggal 7 September 2024, Seminar Pendidikan Guru pada tanggal 11 September, Spentulas Bersholawat pada tanggal 12 September 2024 dan Resepsi Puncak Listrum pada tanggal 14 September 2024 ini.
“Sekolah ini bukan hanya milik kami tapi milik masyarakat dan milik alumni juga, maka dulu sudah kita format untuk pertama kali kita mengumpulkan para alumni dengan Reuni Akbar di bulan Syawal kemarin, baru momen disaat hari lahirnya ditanggal 3 September itu kita rangkaikan dengan beberapa kegiatan lain,” ungkapnya.
Untuk kegiatan jalan sehat peserta tidak hanya dari civitas akademika SMP Negeri 17 Purworejo tapi juga diikuti oleh siswa siswi dan guru SD/MI se-kecamatan Bagelen dan Alumni. Sedangkan untuk acara Seminar Pendidikan Guru diikuti 200 peserta, yang terdiri atas para guru dan kepala sekolah SD/MI serta SMP se-kecamatan Bagelen dengan
mengusung tema Implementasi Disiplin Positif Menuju Sekolah Ramah Anak. Nara sumber utama yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, S.Sos, .
Adapun kegiatan Spentulas Bersholawat pihak sekolah menghadirkan seluruh orang tua/wali dan masyarakat umum.
“Tanggapan dari masyarakat sangat luar biasa, hanpir lebih dari 1.500 peserta hadir dalam acara Spentulas Bersholawat itu, karena kita menghadirkan Habib Muhsin Al Athas, Habib Alwi Ba’bud, dan K.H. Ahmad Abdul Haq, juga beberapa habaib dan tim hadroh yang sangat bagus di Purworejo yakni Ahbabul Mustofa, yang kemudian bersama- sama kami bersholawat dan sebagai puncaknya hari hari ini kita mengadakan resepsi syukuran yang di mulai dengan peletakan batu pertama pembangunan Mushola Al Muttaqin dan pemotongan tumpeng sebagai bentuk semangat kami untuk berjuang bersama- sama di SMP Negeri 17 Purworejo,” ujarnya.
Tujuan dari dibangun dan perbaikkan bangunan Mushala ini adalah semata-mata diperuntukkan tidak hanya bagi kebutuhan ibadah warga civitas akademika SMP Negeri 17 Purworejo saja, akan tetapi juga bagi masyarakat umum atau sekitar.
“Musholanya ini memang sudah ada dar dulu, hanya memang kondisinya perlu direhab selain itu memang mushola yang ada tidak bisa menampung semua siswa yang berjunlah sekitar 600an siswa. Sehingga kita rencanakan dilebarkan, kita rehab agar lebih baik dan bisa dimanfaatkan khususnya untuk anak -anak kami dan untuk masyarakat sekitar kedepanya. Rencana dua lantai dan nanti banyak keterlibatan masyarakat untuk mendukung bangunan tersebut,” jelasnya.
Mudjiburahman berkeinginan bahwa SMP Negeri 17 Purworejo menjadi milik bersama, tidak hanya milik sekolah tapi juga semua stekholder baik komite, masyarakat, tokoh- tokoh, dan pengusaha.
“Mari kita bersama- sama, pendidikan ini milik bersama bukan milik kami, sebab kita kepingin semua terlibat bersama- sama dalam mengembangkan SMP ini dan harapan kedepan karena SMP Negeri 17 Purworejo itu sudah terkenal dengan sekolah berbudayanya, tetep kita kembangkan dan kita pertahankan kebaikan- kebaikan yang telah dulu, tidak lupa kita mendatangkan kebudayaan- kebudayaan baru yang bisa meningkatkan prestasi anak- anak kita,” harapnya.
Sementara itu Sekdindikbud Purworejo, Purwasih Handayani, dalam kesempatan tersebut sebelum memberi sambutan, diminta melakukan prosesi pemotongan tumpeng dalam rangka merayakan dan syukuran atas bertambahnya usia SMP Negeri 17 Purworejo yang ke 45.
Dalam sambutanya ia menyampaikan selamat kepada keluarga besar SMP Negeri 17 Purworejo, yang merayakan Lustrum IX. Dengan bertambahnya usia, SMP Negeri 17 Purworeji akan semakin kokoh dalam berkontribusi mewujudkan sumberdaya manusia berkualitas.
“Perayaan Lustrum ini tidak hanya menjadi momen berharga bagi seluruh keluarga besar SMP Negeri 17 Purworejo, tetapi juga menjadi bukti nyata eksistensi dan kontribusi sekolah ini dalam dunia pendidikan selama 45 tahun. Sebagai lembaga pendidikan, SMP Negeri 17 Purworejo telah melahirkan banyak generasi cerdas yang berperan penting dalam kemajuan daerah, bangsa, dan negara. Saya pribadi, dan tentu saja Pemerintah Kabupaten Purworejo, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas peran serta dedikasi para pendidik, staf, serta seluruh siswa dalam menjaga kualitas dan integritas sekolah ini,” katanya.
Menurutnya, Lustrum bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga menjadi saat yang tepat untuk merenung dan merencanakan masa depan. Momen ini bisa dijadikan sebagai sarana introspeksi dan refleksi atas apa yang telah dicapai serta langkah apa yang harus diambil untuk terus berkembang dan beradaptasi di era yang semakin dinamis.
“Kepada para siswa-siswi SMP Negeri 17 Purworejo, saya ingin berpesan agar terus semangat belajar dan berprestasi. Gunakan setiap kesempatan di sekolah ini untuk menggali ilmu, mengembangkan potensi diri, serta menjalin solidaritas dan kebersamaan. Kalian adalah harapan masa depan Purworejo, dan apa yang kalian raih di sini akan menjadi fondasi bagi keberhasilan kalian di masa mendatang. Tak lupa, disampaikan pula apresiasi kepada seluruh alumni yang telah berkontribusi dalam mendukung kemajuan sekolah ini. Hubungan yang erat antara alumni, sekolah, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan sinergi positif demi keberlanjutan pendidikan yang berkualitas,” tandasnya.