JAMBI, Pelita.co – PT Putra Bulian Properti (PBP) merupakan pihak pelaksana pembangunan Jalan Khusus Batubara Jambi, sepanjang 140 Km, dan menghubungan Kabupaten Sarolangun – Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi.
Sedikitnya dalam membangun Jalan Khusus Batubara ini dibutuhkan anggaran Rp 1, 2 triliun, dan selanjutnya diperuntukan untuk membiayai pembebasan lahan, pembangunan konstruksi, dan penyediaan lahan untuk pembangunan pelabuhan.
Namun, cerita membangun Jalan Khusus Batubara Jambi, beragam yang berkembang di tengah – tengah masyarakat Jambi, dan bahkan sampai saat ini dalam pelaksanaan pembangunan Jalan Khusus Batubara itu mesih mencari gandengan investor lain, setelah pengajuan kredit pembiayaan tidak dapat disetujui pihak Perbankan karena jaminan anggunan dianggap tidak mencukupi.
Lantas, cerita pembangunan Jalan Khusus Batubara Jambi tak ubahnya seperti ‘benang kusut’. Dan akhirnya, Jalan Nasional yang selama ini mendapat protes dari pihak pengguna jalan umum agar tidak lagi dapat dilalui Truk Batubara, terpaka terus dilalui melewati Jalan Nasional, di tengah dampaknya terjadi kemacetan parah seperti yang kembali terjadi.
Strategi kembali dilakukan, Truk Batubara Jambi yang melintas di Ruas Jalan Nasional, di tentukan harus tetap berada 8 ton tidak boleh melebih tonase angkut, langkah ini dilakukan untuk menekan terjadinya kerusakan terhadap ruas Jalan Nasional.
Sumber Pelita.co belum lema ini menyebutkan, saat dirinya berada di Komisi V DPR-RI, sudah mendapat keterangan dari pihak Perbankan, pengajuan kredit anggaran pembangunan Jalan Khusus Batubara Jambi tidak dapat dicairkan karena tidak mencukupinya anggunan jaminan kredit, dan disamping itu sekarang ini pihak pelaksana proyek tersebut masih sedang mencari investor lain yang dapat mendukung proyek tersebut.
“Sampai saat ini kita belum mengetahui kapan Jalan Khusus Batubara Jambi itu dapat selesai dikerjakan,” demikian ungkap sumber Pelita.co di Jambi itu. Tetapi, pastinya Jalan Nasional Jambi yang menghubungkan Pelabuhan Talang Duku terus dijadikan sarana mobilitas truk batubara. (sal/can)